Berita

Gas Elpiji Langka, Ketua FBN RI Pontianak Timur dan Ketua Umum Limas Angkat Bicara

×

Gas Elpiji Langka, Ketua FBN RI Pontianak Timur dan Ketua Umum Limas Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini
20240408 122224 0000

Kalimantan Barat – Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg menjelang lebaran kembali menjadi keluhan masyarakat, selain langka gas juga mahal dan perlu pemesanan terlebih dahulu.

Kelangkaan Gas Elpiji di beberapa titik lokasi Kota Pontianak amat menyedihkan dan ini sudah terjadi sejak H-10 hari lebaran dan pada saat ini kelangkaan Gas terus terjadi menjelang H-3 lebaran.

Keterangan ini disampaikan Ketua Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN RI) Pontianak Timur Irfan Tiago Usman. ( Minggu 07/04/2024).

Di Kota Pontianak sudah hampir 10 hari Gas Elpiji 3 Kg susah ditemukan di warung – warung bahkan di SPBU simpang Tol Landak juga kosong dan hal ini juga dikeluhkan oleh salah satu warga RT 00/04 RW 10 saat bertemu juga mengeluhkan hal yang sama”, kata Bang Irfan

Kelangkaan Gas menjelang lebaran ini memang bukan merupakan hal yang baru ini juga pernah kami rasakan pada menjelang hari raya sebelumnya, meskipun antisipasi pemerintah terus berupaya dalam mengatasi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg ini terus dilakukan akan tetapi patut kita duga ada permainan oknum – oknum nakal yang sedang memanfaatkan guna mendapatkan keuntungan lebih.

“Kami berharap dalam hal ini pemerintah Kota maupun Provinsi terus melakukan Evaluasi terhadap pangkalan dibeberapa titik lokasi di Kota Pontianak untuk mendatangkan Gas agar masyarakat tidak terus menerus mengeluhkan kelangkaan Gas 3 Kg ini menjelang lebaran,” ucapnya.

“Kita juga mengapresiasi pemerintah dalam hal ini Kota Pontianak agar terus berupaya untuk tahun – tahun berikutnya agar hal yang sama tidak terjadi kembali. Jangan membiasakan sehingga menjadi terbiasa”, pungkasnya

Hal senada juga disampaikan salah seorang warga Desa Sui Kupah, Kecamatan Sungai Kakap saat awak media ini bertemu di persimpangan jalan Desa Sungai Rengas hendak berbelanja sayuran.

Iya mengatakan dalam bahasa Khas Melayu “Gas susah di cari pak, Bu. Kamek keliling kadang – kadang, “Tapi ini dah biase dah soalnye kamek untuk masak Laok Jak, same untok buat kue. Kalau buat Pak Lau same ketupat Kamek biase pakai pelepah kelapa Jak,” ucapnya.

“Bagi kamek sie ini udah biase dah tak heran, kalau nak dekat lebaran emang agak susah tapi ade, cume mao sabar Jak nunggu”, pungkasnya sambil mengambil kendaraan nya dan berlalu pergi.

Ketua Umum Lumbung Informasi Masyarakat (LINMAS) Syafarahman turut angkat bicara menyikapi kelangkaan Gas dibeberapa wilayah di Pontianak dan sekitarnya menurut nya”, Kelangkaan Gas pada umumnya merupakan hal wajar di karenakan daya penggunaan masyarakat meningkat lebih dari tiga kali lipat.

“Namun juga sangat di sayangkan pemerintah saat ini tidak sigap dalam mengantisipasi kelangkaan ini jika dibandingkan dengan pemerintah Kota Pontianak sebelumnya Ir. Edi Kamtono”, kata Syaparahman atau biasa di sapa Daeng Sparreng

Lanjutnya, “Seharusnya pemerintah saat ini sudah mengantisipasi akan melonjak nya daya pakai dalam hal ini Gas Elpiji 3 Kg dengan menyediakan Gas di pangkalan menjelang beberapa H-10 lebaran,” tuturnya.

Disisi lain Syafarahman juga menilai”, Kelangkaan Gas saat ini masih bisa kita dapat meskipun dengan harga bervariasi “tapi ada” dan yang saya ketemukan masih dalam harga wajar jika kita membandingkan dengan harga-harga pada beberapa tahun lalu”, ucapnya

Iya juga mengatakan”, Perlu adanya Evaluasi atau Tata Kelola sedari dini bagi pemerintah dalam mengatasi Kelangkaan Gas ini, mengingat gas merupakan bahan dasar ibu rumah tangga menjelang lebaran untuk membuat makanan yang diluar pada hari-hari biasa seperti Kue kue basah, Bolu, Patlau, Ketupat dan Daging”, dimana itu memerlukan waktu dan proses yang lama dan butuh betabung tabung gas yang di gunakan, dan Gas inilah yang biasa digunakan sejak diterapkan oleh pemerintah Era Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

“Lain hal dengan masyarakat di perkampungan “Dimana masyarakat masih bisa menggunakan bahan baku alam sebagai bahan bakar seperti “Kayu, Pelepah Kelapa dan lain sebagainya untuk digunakan sebagai alat pembakaran”,

“Saya menghimbau kepada pemerintah agar lebih baik lagi dalam tata kelola penyediaan Gas menjelang lebaran dan kepada masyarakat kita juga harus bijak dalam menyikapi serta mengantisipasi terkait akan kelangkaan Gas menjelang lebaran ini dengan membuat atau menggunakan alat tradisional para pendahulu kita “Dapur Dari Tanah Liat atau Anglou”, selain bahan nya mudah dicari setidaknya bisa menghemat biaya, dapat membantu dan hemat waktu”, Pungkasnya

Red

Tinggalkan Balasan