Berita

Bapak dan Anak Diduga Tewas Keracunan Gas Saat Mengairi Sawah

×

Bapak dan Anak Diduga Tewas Keracunan Gas Saat Mengairi Sawah

Sebarkan artikel ini
20240330 153754 0000

Blitar, Detikzone.net – Bapak dan Anak warga Kabupaten Blitar ditemukan tewas di dalam sumur yang berada di persawahan Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (30/3/2024).

Bapak dan anak tersebut diduga tewas keracunan gas saat hendak mematikan pompa air untuk mengairi sawah.

Pantauan Detikzone.net di lokasi, sejumlah warga setempat maupun pengendara turut melihat langsung lokasi kejadian. Sementara jenazah korban telah dievakuasi pihak kepolisian. Tim inafis Polres Blitar masih melakukan olah TKP.

Salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya menyampaikan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Dua korban yang merupakan bapak dan anak itu diketahui hendak mengairi sawah pada pagi hari.Sabtu (30/3/2024)

“Mereka mau mengairi sawah, ditemukan istrinya sudah di dalam situ (sumur). Istrinya teriak meminta tolong. Kemudian dibantu petugas, dan sudah meninggal,” terangnya.

Kapolsek Kanigoro AKP M Burhanuddin membenarkan ada warga yang tewas di area persawahan tersebut. Keduanya merupakan JL (78) dan WP (26), warga Kelurahan Satriyan, Kecamatan Kabupaten Blitar. Mereka ditemukan tewas di dalam sumur atau tempat pompa air yang biasanya digunakan untuk mengairi sawah.

“Laporan awal kami terima dari petugas piket, sekitar pukul 09.30 WIB ada warga yang meninggal di lubang (sumur) untuk pompa air. Setelah dicek ternyata benar, kemudian langsung dilakukan evakuasi,” terangnya di Polsek Kanigoro.

Menurut Burhan, bapak dan anak itu diduga keracunan gas yang berasal dari pompa air. Hal itu diketahui dari kondisi tubuh jenazah yang membiru. Selain itu, bentuk lubang sumur tersebut cenderung tertutup asbes seng.

Adapun ukuran lubang untuk pompa air tersebut sekitar 1,5 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sumur itu terbuat dari susunan batako dan memiliki tangga untuk naik dan turun.

“Dugaan awal keracunan gas dari asap pompa air. Karena TKP itu tertutup, jadi udara tidak bisa keluar dan dimungkinkan dihirup korban. Kemudian kondisi tubuh korban membiru,” jelasnya.

Korban JL diduga terlebih dahulu masuk ke dalam lubang untuk mematikan pompa air. Namun, karena tak kunjung keluar, anaknya WP hendak membantu bapaknya untuk naik ke permukaan. Nahas, WP diduga turut menghirup udara tersebut hingga tak sadarkan diri.

“Kemungkinan yang masuk dulu itu bapaknya, kemudian anaknya yang akan menolong. Setelah itu petugas melakukan evakuasi, dibantu tim Damkar Kabupaten Blitar,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Burhan, kedua jenazah sudah diantar ke rumah duka untuk proses pemakaman.

“Adapun istri dan keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” tukasnya.

 

Tinggalkan Balasan