EkonomiPemerintah

Pemkab Sumenep Fasilitasi Kaum Disabilitas Berjualan, Hasilnya Seringkali Ditipu Orang

×

Pemkab Sumenep Fasilitasi Kaum Disabilitas Berjualan, Hasilnya Seringkali Ditipu Orang

Sebarkan artikel ini
20240319 230003 0000
Foto: Sundi (kaum disabilitas) asal Kecamatan Bluto yang membuka Warkop di depan kantor Dinas PUTR Sumenep .

Sumenep, Detikzone.net- Pemkab Sumenep terus membuka lebar-lebar peluang masyarakat untuk berwira usaha asal jangan pernah menyalahi aturan, tetap menjaga ketertiban dan juga kebersihan. Selasa, 19/03/2024.

Saking pedulinya terhadap masyarakat bawah, Pemkab Sumenep dibawah kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan peluang bisnis untuk kaum disabilitas.

Kepada Detikzone.net, Sundi (43) kaum disabilitas asal Kecamatan Bluto, mengatakan, selama 4 tahun dirinya diberikan fasilitas atau tempat untuk membuka warung kopi di depan kantor Dinas PUTR Sumenep,  Jl. Labeng Mesem Keraton Sumenep.

Sebelum diberikan ijin, ia mengaku mengikuti pelatihan dari Dinas UKM dan Perindag Sumenep selama hampir satu bulan.

“Setelah saya ikut pelatihan Wirausaha selama 25 hari pada tahun 2020, saya diberikan kesempatan berjualan disini mas oleh pihak Dinas,” kata Sundi.

“Hingga tahun ini, sudah 4 tahun saya berjualan,” tambahnya.

20240319 225940 0000

Sundi menyebut dirinya masih terdaftar sebagai anggota Wirausaha Anak Muda binaan Dinas UKM dan Perindag.

“Intinya, kalau orang luar mau dagang disini tentu harus daftar dulu mas,” sebutnya.

Duda kreatif ini bercerita bahwa modal pertama saat membuka Warkop Raja Kopi pada tahun 2020 hanya Rp 16 ribu.

“Jujur saja saya tidak punya uang mas. Saat itu untuk modal beli kopi Rp 10 ribu beli gula Rp 6 ribu. Jika sudah mau habis, saya beli lagi hasil orang membayar,” ungkapnya.

Sundi mengungkapkan, tempat ia berjualan selama 4 tahun tidak pernah dipungut biaya sepeserpun oleh Pemkab Sumenep.

Saat ini, bapak satu orang anak ini bersyukur omset Warkop-nya cukup lumayan.

“Paling sepinya dapat Rp 150 ribu. Tapi kalau ada acara Pemkab didepan kadang omsetnya mencapai Rp 1 juta,” tuturnya.

Namun sayangnya, uang tabungan hasil membuka Warkop seringkali ditipu orang.

“Sering sekali saya kena tipu orang. Bahkan 3 cincin emas hasil dari membuka Warkop ditipu orang. Janjinya hanya 3 hari namun hingga setahun lamanya tidak pernah dikembalikan,” ungkapnya sedih.

Ia mengaku ikhlas apapun yang terjadi.

“Jika semua yang terjadi sudah menjadi ujian. Saya ikhlas mas,” tandasnya.

Kesabaran dan ketangguhan kaum disabilitas seperti Sundi menjadi cambuk bagi kita semua agar jangan pernah menjadi seorang pemalas selagi diberikan kesehatan lahir dan batin.

Sekedar diketahui bahwa Pemkab Sumenep dibawah kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo terus menunjukkan kepeduliannya terhadap wong cilik.

Salah satu bukti nyata kepedulian tersebut ditunjukkan Bupati yakni merelokasi puluhan PKL ke Taman Jajanan Masyarakat ( Tajamara).

Tidak hanya itu, PKL di Jl. Diponegoro pun ditata rapi serta diberikan kesempatan untuk terus berjualan. Hal itu dilakukan agar geliat perekonomian bangkit.

Bahkan, saat bulan suci ramadhan, Pemkab memfasilitasi para pelaku UMKM Sumenep untuk berjualan di sejumlah tempat, termasuk di areal Taman Adipura Sumenep.

Tinggalkan Balasan