HukrimPeristiwa

Rosoro Dishub Sumenep Sebut Semrawutnya Pasar Tumpah di Arjasa Karena Sebab dan Akibat 

×

Rosoro Dishub Sumenep Sebut Semrawutnya Pasar Tumpah di Arjasa Karena Sebab dan Akibat 

Sebarkan artikel ini
20240228 231510 0000
Foto: Pasar tumpah di depan Kantor Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep

Sumenep, Detikzone.net-  Terus disorot dugaan adanya upeti haram parkir liar hingga kemacetan jalan dan semrawutnya pasar tumpah di depan Kantor Kecamatan Arjasa, Dinas Perhubungan Sumenep memberikan tanggapan. Rabu, 28/02/2024.

Hayat, yang mengaku Rosoro atau staf Dishub Kabupaten Sumenep mengatakan, semrawutnya pasar tumpah di depan kantor Arjasa itu karena sebab dan akibat.

“Saya Rosoro pak atau Staf Dishub Sumenep. Parkir itu ada karena adanya tontonan dan adanya pasar. Kalau tidak ada pasar mungkin jalanya tertib. Kan ada sebab akibat,” ujar Hayat kepada Detikzone.net.

Bahkan Hayat menyebut untuk penertiban pasar yang disesaki parkir sepeda motor tak beraturan dan semrawutnya pasar tumpah itu tergantung kecamatan.

Padahal, untuk menyukseskan sebuah program kerja dibutuhkan kerja kolaboratif. Apalagi, Dishub yang digaji dari uang rakyat  bekerja bukan untuk diam.

“Tergantung Kecamatan bagaimana menata pasar yang sekiranya pasar itu ada tempat parkirnya,” sebut Hayat  yang mengaku hanya rosoro atau staf.

IMG 20240226 WA0186
Foto: Parkir liar berbayar di depan Kantor Kecamatan Arjasa Sumenep .

Hayat lantas berkata, terkait parkir di depan Kantor Arjasa tersebut sudah dikelola perorangan.

“Disana dikelola perorangan. Pernah dulu ditata, jadi gak tahu kenapa mungkin ada sebagian masyarakat yang tidak menginginkan kami menata dan mengatur,” katanya.

Mengenai adanya dugaan setoran fulus haram dari parkiran liar kepada Wini sesuai dengan pernyataan si Jukir, Hayat mengaku tidak tahu.

“Coba tanya saja, Wini itu orang mana . Yang jelas dari Kangean itu tidak ada kontribusi untuk PAD. Cuma parkir yang berlangganan itu di Bank Jatim. Jadi, kalau orang memperpanjang kendaraan ya langsung include  didalamnya, yang lain tidak ada,” ucapnya.

Disinggung sejauh mana pengawasan dan monitor Dishub terhadap jalan yang macet dan semrawut di depan kantor Kecamatan Hayat terkesan masa bodoh.

“Belum mengarah kesana,” tukas Hayat .

Sementara, ihwal pengakuan dari oknum yang disebut tukang parkir sebagai penerima setoran tiap bulan sebesar Rp 300 ribu untuk 6 orang, Wini membantah.

“Saya atas nama Wini pak, saya gak pernah menerima uang parkir. Yang pasti saya gak pernah menerima upeti seperti yang sampeyan maksudkan. kalau bisa saya pengin ketemu sampeyan dan yang ngomong sama sampean bahwa saya minta uang Rp 300 ribu itu,” tandasnya.

Berkenan dengan hal tersebut, Plt Camat Arjasa, Aynizar Sukma berjanji akan mencarikan solusi.

“Nanti kami carikan solusi bersama semua pihak mas,” tegasnya singkat

Tinggalkan Balasan