HukrimPeristiwa

Ternyata, Penerima Upeti Parkir Liar Diduga Oknum Dishub Arjasa Sumenep

×

Ternyata, Penerima Upeti Parkir Liar Diduga Oknum Dishub Arjasa Sumenep

Sebarkan artikel ini
20240227 080652 0000
Foto: Ilustrasi Dishub (kiri) , petugas Parkir yang mengaku setoran upeti setiap bulan (kanan)

Sumenep, Detikzone.net- Ternyata, penerima upeti haram dari tukang parkir liar yang bikin macet jalan di depan kantor kecamatan Arjasa,  bukanlah oknum petugas kecamatan namun diduga oknum petugas Dinas Perhubungan Arjasa. Selasa, 27/02/2024.

Hal itu terkuak setelah media ini menggali informasi lebih jauh mengenai nama pak Wini yang disebut oleh tukang parkir sebagai penerima upeti.

“Mungkin, maksud tukang parkirnya itu pak Wini anggota Dishub Arjasa,” ujar narasumber terpercaya Detikzone.net.

Narasumber meyakini, tidak mungkin oknum kecamatan menerima setoran dari petugas parkir yang telah membuat kemacetan di sepanjang jalan pasar tumpah .

“Pak Wini itu anggota Dishub Arjasa,” ujarnya.

IMG 20240226 WA0186
Foto: Parkir liar berbayar di depan Kantor Kecamatan Arjasa Sumenep .

Kepada Detikzone.net, narasumber lain inisial MH menyebut, kemacetan di seputar pasar tumpah itu tak dapat dihindarkan lantaran dipenuhi sepeda motor yang terparkir serta masyarakat yang tumpah ruah mendatangi para pedangan yang ada di tiap sisi jalan raya.

“Jangankan mobil, sepeda motor saja amat susah lewat di depan kantor kecamatan itu. Pasarnya tidak teratur dan tidak adanya petugas dari Dishub yang mengatur,” sebutnya.

Baca JugaSemrawut Parkir Liar Berbayar, Tukang Parkir Akui Setoran ke Oknum Petugas Kecamatan Arjasa

Sebagai putra Kepualauan, ia-pun mengaku jengah adanya pasar yang tak tertata dan bikin macet tersebut.

“Lama -lama jengah juga melihat pasar Seperi itu. Petugasnya hanya menerima setoran, semangat tanggung jawabnya terabaikan,” ungkapnya.

“Saya rasa kurang elok juga jika di depan kantor pemerintahan ditempati orang berjualan tak beraturan tanpa adanya petugas. Apalagi disesaki parkir parkir liar berbayar,” tambahnya.

Tidak warga setempat yang geram dengan fakta tersebut, sumber dari institusi kepolisian sektor (Polsek) Arjasa juga turut memberikan kritik atas semrawutnya lahan parkir yang ada di bahu jalan di depan kantor Kecamatan.

“Dishubkah? Mantab abangku. Biar ada perhatian karena lama tidak dipedulikan,” ungkap sumber dari kepolisian yang identitasnya minta dirahasiakan.

“Bentar lagi lebih membludak saat puasa. Tahun kemarin saya akali lewat bazar di tengah lapangan untuk mengurai problem itu, Alhamdulillah meski gak sesempurna harapan,” tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ihwal adanya upeti atau setoran uang haram perbulan sebesar Rp 300 ribu/petugas parkir, oknum anggota Dishub Arjasa yang karib disapa Wini terkesan irit klarifikasi.

Bahkan dikonfirmasi mengenai dugaan ketidakbecusan kinerja terkait semrawutnya jalan di depan Kantor kecamatan, Wini pun bergeming.

Wini justru mengajak bertemu secara langsung untuk membicarakan permasalahannya dimana.

“Waalaikum salam. Kalau jenengan ada di Arjasa lebih baik ketemu pak biar jelas, titik permasalahannya dimana,” tukasnya.

 

Tinggalkan Balasan