Berita

Kasus DBD, Kepala Dinkes Subang Imbau Masyarakat Sering Membersihkan Lingkungan Rumah

×

Kasus DBD, Kepala Dinkes Subang Imbau Masyarakat Sering Membersihkan Lingkungan Rumah

Sebarkan artikel ini
IMG 20240202 WA0069

Subang, Detikzone.net – Pancaroba ini memang menyebabkan sejumlah penyakit, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, hujan dan panas menyebabkan banyak genangan air dan membuat banyak nyamuk demam berdarah mudah bersarang Kamis (01/02/2024)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi mengatakan situasi demam berdarah pada dua tahun sebelumnya pada tahun 2022 itu Subang tercatat 995 kasus dengan 10 kematian, kemudian pada tahun 2023 sebanyak 618 kasus dengan 7 kematian.

“Pada tahun 2024 ini kalau kita bandingkan pada bulan Januari 2023 itu kasusnya hanya 40 dan tanpa kematian, tapi di Januari 2024 kasusnya sampai dengan hari ini ada 147 dengan 3 kematian,” katanya.

“Ini memang mendapatkan surat kewaspadaan dari kementrian kesehatan dalam kewaspadaan terkait dengan elnino elnino itu naiknya suhu muka laut yang membuat udara kita ini menjadi sangat kondusif untuk nyamuk berkembang biak,” imbuhnya.

Sehingga nyamuk ini sebagai vektor berdampak pada jumlah kasus gelombang demam berdarah.

“Nah kalau kita lihat sampai hari ini tanggal 1 pebruari 2024 telah mencatat selama bulan Januari 2024 terdapat 147 kasus dengan 3 kematian akibat terjangkit DBD. Angka tersebut, menurut Maxi lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Januari 2023 yang hanya terdapat 40 kasus saja,” ungkapnya.

Secara teori itu termasuk kejadian luar biasa karena kalau KLB itu duakali peningkatan kasus dibanding petiode sebelumnya.

” Nah kami sebelumnya sudah menjalankan ini bulan januari minggu pertama pada 8 januari kami melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas dengan mengikut sertakan dalam petugas demam berdarah DBD petugas kesehatan lingkungan, petugas servilance dan petugas promosi kesehatan,” tukasnya.

Untuk bagaimana melakukan langkah langkah pencegahan terhadap DBD untuk seluruh kabupaten subang.

Itu tidak berjalan efektif karena dinas kesehatan tidak mungkin harus melakukan apan amanya bersih bersih rumah sedangkan perkembang biakan nyamuk ini bagai mana caranya sarang nyamuk itu hilang.

“Yang pertama adalah harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk yang ke dua lakukan pembersihan yang ketiga bagai mana melakukan poging tapi yang pertama adalah pemberantasan,” tandasnya .

 

Tinggalkan Balasan