Pendidikan

Demi Meraih Tujuan Besar, Masfiyah Kurniati H. Y Mahasiswi UMM Beri Pandangan Mengenai Motivasi Belajar

×

Demi Meraih Tujuan Besar, Masfiyah Kurniati H. Y Mahasiswi UMM Beri Pandangan Mengenai Motivasi Belajar

Sebarkan artikel ini
PREDIDENT CAFE 20240114 131625 0000
Foto: Masfiyah Kurniati H.Y, seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, asal Bangkalan

Malang, Detikzone.net- Masfiyah Kurniati H.Y, seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, asal Bangkalan memberikan pandangan mengenai motivasi belajar. Ahad, 13/01/2024.

Masfiyah Kurniati H.Y mengatakan, Motivasi belajar adalah gerakan dari dalam dan luar mahasiswa untuk belajar dengan baik dan semangat demi meraih tujuan belajar yang telah dirancang sehingga hasil belajar dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

“Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, dengan memilik motivasi yang besar seseorang bisa dapat terarah dalam proses pencapaian tujuan dan tidak akan mudah menyerah walaupun banyak hambatan yang menghadang,” kata Masfiyah Kurniati H.Y, kepada Detikzone.net.

Menurutnya, Motivasi dapat diukur melalui indikator motivasi belajar yaitu adanya hasrat, dorongan belajar, adanya harapan, dan penghargaan.

“Rendahnya motivasi belajar mahasiswa dikarenakan adanya banyak faktor dalam fakta Masyarakat setempat. Salah satunya karena faktor motivasi pada mahasiswa. Seperti contoh dimana mahasiswa melakukan tanya jawab dengan dosen serta dihukum karena ada kesalahan, hukuman yang diberikan seperti halnya ialah dosen mengucapkan hal yang tidak baik kepada mahasiswa yang dimana hal itu niscaya akan membuatnya tidak akan respek lagi terhadapnya dan tidak akan termotivasi dalam proses belajarnya,” tuturnya.

Namun, lanjut dia, Ada beberapa bagian mahasiswa termotivasi akan adanya mengikuti perkuliahan mengerjakan tugas, melaksanakan ujian, adanya presepsi nilai yang didapatkan memuaskan akan tetapi, terkadang tidak sesuai akan keinginannya.

Selain itu, cara mahasiswa untuk memperoleh hasil nilai kelulusan yang tinggi untuk dirinya sendiri pada mata kuliah yang telah diikuti selama perkuliahan.

“Terkadang mahasiswa kurang minat adanya mata kuliah yang mereka tidak sukai sehingga membuatnya kurang termotivasi olehnya. Kadang terjadi akan adanya mental yang dialami kurang mendukung pada mahasiswa.
Salah satunya dimana adalah kurangnya faktor minat belajar yang dialami,” terangnya.

Masfiyah Kurniati H.Y, beranggapan, tantangan mental dan emosional pada mahasiswa karena menghadapi tekanan besar dalam menjalani kehidupan perkuliahan, termasuk tekanan akademik, sosial dan ekonomi.

“Beberapa berpendapat bahwa mahasiswa harus memiliki visi dan tujuan yang jelas untuk memotivasi diri kita sendiri. Serta adanya dampak negative pada perangkat penggunaan media sosial dan teknologi sehingga mengganggu focus belajar dan mengurangi motivasi belajar pada mahasiswa. Adanya motivasi juga melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen serta Lembaga pendidikan perkuliahan memberikan dukungan, bimbingan dan memperhatikan keadaan kelas maupun keadaan mahasiswa,” jelasnya.

Memperhatikan keadaan kelas yang dimaksudkan ialah untuk mengetahui apakah perkuliahan siap untuk dilakukan atau menundanya dikarenakan adanya masalah pada pengajarnya.

Memperhatikan mahasiswanya yang dimaksud adalah untuk mengetahui keadaan psikologis maupun keadaan mental pada mahasiswanya. Banyak hal umum yang perlu dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa diawal perkuliahan adalah memberikan motivasi belajar yang baik, dan bimbingan yang lebih kepada mahasiswa.

“Pendampingan bimbingan dalam belajarnya perlu, karena betapa butuhnya Mahasiswa terhadap pembimbing dan peran konseling pada mahasiswa dalam mengemukakan banyak tantangan yang akan dihadapi mahasiswa untuk menentukan karir kedepannya,” ucapnya.

Diharapkan dengan konseling ini berbagai permasalahan terkait pada mahasiswa dapat diberikan solusi yang dapat berdampak pada dirinya dalam menemukan masa depan dan mendorong menjadi lebih baik tujuan kedepannya.

Permasalahan-permasalahan mahasiswa tidaklah kecil. hal ini terlihat dari sejauh mana mahasiswa itu dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu ataupun kesulitan hingga mengundurkan diri. Dan adanya perkembangan pada pembimbing konseling ini akan memberikan dampak perubahan bagi mahasiswa manapun di perguruan tinggi.

“Seperti adanya era sekarang banyaknya kejadian mahasiswa yang mengundurkan diri karena adanya kurangnya motivasi dan bimbingan yang kurang keluarga serta lingkungan sekitar kita sendiri. Selain itu, adanya mental yang terganggu pada mahasiswa membuatnya menyerah dalam perjalan yang akan ditujukan kedepannya.
Maka dari itu perlu adanya motivasi dan bimbingan yang lebih, serta mempunyai visi yang baik untuk memotivikasikan diri untuk perkembangan mahasiswa kedepannya,” ungkapnya.

Dimana konseling bimbingan ini merupakan adanya upaya perubahan untuk mengembangkan perguruan tinggi pada mahasiswa menuju tercapainya pada titik jangka yang ditempuh. Dan adanya Pengembangan development mewakili usaha-usaha meningkatkan kemampuaan para mahasiswa untuk menangani beraneka tugas dan untuk meningkatkan kapabilitas diluar jangka pembelajar yang dibutuhkan oleh pebelajaran saat ini. Bahwa konseling sangatlah penting untuk dilakukan oleh sebuah aturan perguruan tinggi yang di dalam pelaksanaannya harus memperhatikan adanya aturan-aturan yang ada dan yang telah diterapkan.

” Aturan tersebut akan lebih efektif dan efisiens jika dibuat sejak awal perguruan tinggi itu terbentuk. Sehingga iklim belajar yang baik dan kondusif dalam mengembangkan pembelajaran mahasiswapun sudah terbentuk sejak awal. Permasalahan-permasalahan mengenai topik yang berkaitan dengan konseling, seringkali terjadi diberbagai jenis perguruan tinggi. Biasanya hal ini timbul karena kurangnya perhatian mengenai pentingnya peran konseling bagi mahasiswa. Dengan demikian motivasi dalam bimbingan konseling yang diterapkan menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu,” ulasnya.

Faktor dalam bimbingan konseling yang mengacu diatas, dapat dikatakan bahwa semestinya mahasiswa harus mau melibatkan dirinya secara penuh terhadap tugasnya sebagai mahasiswa dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh pengajarnya atau dosen.

Dengan keterlibatan tersebut membuat mahasiswa berupaya untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu tanpa mengabaikan kualitas dari tugasnya sehingga mahasiswa dapat dikatakan berhasil dalam memperoleh hasil atau prestasi akademik sesuai yang diharapkan.
Dimana dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami masalah yang berkaitan dengan komitmen terhadap tugas yang diberikan oleh dosen.

“Permasalahan komitmen terhadap tugas merupakan hal yang penting untuk dikaji karena perilaku tidak disiplin terhadap waktu tersebut atau pemanfaatan waktu yang tidak efisien, berarti juga kinerja yang tidak baik. Dampak lanjut dari hal yang terjadi pada buruknya kinerja ialah rendahnya tingkat produktivitas, kerusakan mental dan kerja yang tidak baik kepada mahasiswa yang bersangkutan.

” Dengan adanya Permasalahan yang dialaminya bahwa mahasiswa banyak mengeluh karena adanya tugas yang diberikan terlalu berlebihan dan membuat mahasiswa cepat bosan dan jenuh, maka dari itu mahasiswa lebih suka pembelajaran E-Learning (belajar daring) karena tidak terlalu berat terkadang pembagian tugas ke dalam komponen yang lebih sederhana, serta lebih simple disaat penyampaian materi dalam pengerjaan tugasnya membuat mahasiswa termotivasi untuk semangat karena kesederhanaan dalam tugasnya yang diberikan dan lebih interaktif, sebagian besar dalam pembelajaran E-Learning proses belajar seperti ini dapat mengurangi motivasi belajar mahasiswa karena mengalami kebosanan atau kurangnya ketertarikan mahasiswa untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen, kurangnya pemahaman dalam pembelajaran,” bebernya.

Penelitian ini diharapkan agar dapat menganalisa pengaruh penggunaan media pembelajaran E-Learning terhadap motivasi belajar mahasiswa yang kurang. Maka motivasi adalah untuk menjadikan mahasiswa menjadi lebih baik lagi kedepannya yang akan membuat tujuannya lebih bersemangat untuk jenjang kesuksesan.

“Semangat demi meraih tujuan belajar yang telah dirancang sehingga hasil belajar dapat bermanfaat bagi mahasiswa. Dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi,” tandas Masfiyah Kurniati H.Y.

Tinggalkan Balasan