Makassar, Detikzone.net- Sebanyak 1070 rombongan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselrabar dikabarkan telah berangkat menggunakan kapal Pelni KM. Ngapulu pada selasa 21 Nov 2023 dengan tiket yang dijamin oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ngajib.
Tindakan ini menjadi sorotan utama, menimbulkan berbagai pertanyaan dan perbincangan di kalangan masyarakat.
Apa alasan di balik langkah kontroversial ini, dan bagaimana reaksi masyarakat terhadap kebijakan tersebut? Simak liputannya di bawah ini.
Jumlah rombongan himpunan mahasiswa islam Sulselrabar yang mencapai 1070 orang menuai perhatian setelah mereka diberangkatkan menggunakan kapal Pelni dengan biaya tiket yang ditanggung oleh Kapolrestabes Makassar dengan alasan tidak mau ada masalah.
Keputusan ini tentu menimbulkan berbagai tanda tanya, terutama di tengah kondisi perekonomian yang masih sulit.
Menurut sumber terpercaya Kepala Cabang (Kacab) Makassar PT. Pelni (Persero) Muhammad Jabir, saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya mengatakan, sebanyak 1070 rombongan Himpunan mahasiswa islam tidak satupun memiliki tiket.
“Secara aturan harus memiliki tiket dulu baru naik naik kapal.
Karena menghindari masalah supaya lebih kondusif akhirnya saya naikan,” ucapnya.
Menurut dia, Kapoltabes Makassar yang menjamin.
“Yang saya tahu biaya tiket yang bertanggung jawab itu Kapolrestabes Makassar,” jelasnya.
Ia menuturkan, Kapolrestabes Makassar telah memutuskan untuk menggelontorkan dana sebesar Rp 500 juta lebih via transfer 2 kali dan dikirim ke rekening Pelni untuk membayar tiket himpunan mahasiswa islam tersebut.
Hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, seiring muncul pertanyaan terkait urgensi dan keadilan penggunaan dana tersebut.
Anehnya, saat ditanya soal atas nama siapa yang mentransfer ke rekening Pelni, pihaknya menyebut bahwa Kapolda Sulsel telah berpesan dan melarang Kepala Cabang (Kacab) Makassar PT. Pelni (Persero) Muhammad agar menyebut Pemerintah Daerah.
“Kalau ada media, bilang saja pemerintah daerah dan kapolda yang memfasilitasi,” katanya meniru pesna Kapolda.
Semetara itu, Kapolrestabes Makassar saat dikonfirmasi media ini melalui via telepon pada hari Sabtu 25 nov 2023 menjawab dengan singkat bahwa yang membayar adalah HMI sendiri
“Yang bayar mereka dari Himpunan Mahasiswa Islam sendiri,” jawabnya.
Media ini akan terus memberikan liputan yang mendalam dan berimbang mengenai kasus ini.