SUMENEP, Detikzone.net- Sikap kurang ikhlas melayani dan mengabdi terhadap pemerintah Daerah ditunjukkan oleh Kasi Angkutan dan Lalu Lintas, Dishub Sumenep, Kholid.
Kholid mengaku capek bahkan mau mati dengan adanya Event Sumenep.
Komentar itu dikatakan Kholid saat dikonfirmasi wartawan mengenai adanya motor dinas pejabat Dishub yang dikendarai anak SMA karena hampir menabrak wartawan.
“Tolong saya juga mas. Saya mau mati lho. Sampean tahu event Sumenep? Masak cuma gini jadi permasalahan,” pungkasnya
Pihaknya menyebut, motor Trail-nya sedang diperbaiki sebelum ia berangkat ke Surabaya menghadiri rapat.
“Jadi ini sepeda motor rusak, akhirnya saya minta betulin ke adik karena mau ke Surabaya menghadiri rapat. Mungkin dipakai keponakan. Itu kan masalahnya,” sebut Kholid.
Disinggung mengenai aturan boleh tidaknya motor Dishub dikendarai seorang siswa, Kholid dengan wajah memerah mengatakan tidak boleh.
“Ya tidak boleh, masak cuma kesalahan begitu saya tidak boleh minta tolong,” tukasnya.
“Saya akan panggil ponakan. Namanya anak anak, saya dan sampean pernah menjadi anak anak ya kayak gitu,” tambah Kholid.
Diwartawan sebelumnya, Kendarai Sepeda Motor trail berknalpot brong milik pejabat Dishub Sumenep secara ugal ugalan, siswa SMA Favorit hampir menabrak wartawan yang sedang berboncengan. Jumat, 03/11/2023.
Kronologis tersebut berawal saat wartawan inisial F mau mengantar putrinya ke sekolah menengah pertama melewati Jl. Kh Mansyur, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Tiba tiba, siswa yang mengendarai motor pejabat Dishub berknalpot brong secara ugal ugalan dari sisi belakang sebelah kanan memotong jalur menyerempet dengan kecepatan tinggi.
Tidak terima dengan ulah siswa yang ugal ugalan tersebut, pewarta kemudian mendatangi sekolah untuk upaya konfirmasi.
Lantas, kepala sekolah di SMA Favorit tersebut memanggil yang bersangkutan. Namun saat datang ke ruangan Kepsek, sang siswa justru cengegesan seakan tidak bersalah.
Siswa inisial AF mengaku sepeda motor Trail berkenalpot brong tersebut milik pamannya seorang pejabat Dishub Sumenep.
“Milik om Kholid,” katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi wartawan, paman siswa yang menjabat sebagai Kasi Angkutan dan Lalu Lintas, Sumenep Kholik mengaku sepeda motornya sedang diperbaiki.
“Jadi ini sepeda motor rusak, akhirnya saya minta betulin ke adik karena mau ke Surabaya menghadiri rapat. Mungkin dipakai keponakan. Itu kan masalahnya,” tutur Kholid.
Disinggung mengenai aturan boleh tidaknya motor dinas dikendarai seorang siswa, Kholid dengan wajah memerah mengatakan tidak boleh.
“Ya tidak boleh, masak cuma kesalahan begitu saya tidak boleh minta tolong,” tukasnya.
“Saya akan panggil ponakan. Namanya anak anak, saya dan sampean pernah menjadi anak anak ya kayak gitu,” tambah Kholid.
Kholid bahkan mengaku capek dan menggerutu atas banyaknya Event Sumenep. Padahal event Sumenep tidak ada hubungannya dengan materi konfirmasi wartawan.
“Tolong saya juga mas. Saya mau mati lho. Sampean tahu event Sumenep? Masak cuma gini jadi permasalahan,” pungkasnya.