Sumenep, Detikzone.net- Ketua TP-PKK Kabupaten Sumenep, Hj. Nia Kurnia Fauzi memimpin peluncuran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), untuk bantuan Pangan Program Pengentasan Stunting 2023, di Balai Desa Paberasan, Senin (16/10/2023).
Hj. Nia Kurnia Fauzi mengungkapkan, Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Program pengentasan tengkes (stunting) di Kabupaten Sumenep pada tahap kedua menurun jika dibandingkan tahap pertama..
Sebab, penerima program pangan di tahap kedua sebanyak 7.714 Keluarga Risiko Stunting (KRS).
“Pada tahap pertama bantuan pangan program pengentasan tengkes sebanyak 27.163 KRS, sehingga ada penurunan penerima di tahap kedua sebanyak 19.449 KRS,” ujar Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Hj. Nia Kurnia Fauzi
Baca Juga : Hj. Nia Kurnia Fauzi Apresiasi Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita
Menurut istri Bupati Sumenep ini, angka tersebut membuktikan bahwa kasus tengkes di Kabupaten Sumenep sudah mengalami penurunan.
“Meskipun kasus tengkes menurun tentu saja pencegahan dan penurunanya harus tetap dilakukan dengan kerja keras, dalam rangka mencapai target penurunan tengkes 14.0% pada 2024,” jelas Hj. Nia Kurnia Fauzi.
Oleh sebab itu, Hj. Nia Kurnia Fauzi menekankan agar pendekatan untuk memecahkan masalah tengkes perlu dilaksanakan secara holistik dan multisektoral.
“Salah satunya intervensi gizi terpadu dan memberikan bantuan pangan murah dan bergizi,” tuturnya.
Baca Juga : HKG 2023, Kepala DPMD Sumenep Ajak Kader PKK Wujudkan Keluarga Sejahtera dan Tangguh
Kata dia, Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) program pengentasan tengkes di Kabupaten Sumenep pada tahap kedua selama tiga bulan, yakni September hingga November mendatang dengan ketentuan setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan pangan bergizi, yakni 10 butir telur dan satu kilogram daging ayam.
“Kami mengharapkan kegiatan ini memenuhi kebutuhan gizi keluarga berisiko tengkes, dalam upaya mencegah terjadinya kasus tengkes baru dengan terbantunya ekonomi keluarga rentan atau keluarga risiko tengkes,” pungkasnya.
Sekedar diketahui bahwa berdasarkan survei status gizi Indonesia, kasus tengkes di Kabupaten Sumenep pada 2021 mencapai 29,4%, namun angka ini mengalami penurunan pada 2022 menjadi 21.8%.