SAMPANG, Detikzone.net– Gonjang-ganjing ihwal tidak adanya anggaran dari Pemkab Sampang untuk pagelaran kebudayaan Karapan sapi berbuntut panjang dan terus menyedot perhatian publik. Jumat, 22/092023.
Pasalnya, hingga menjelang pelaksanaan turnamen Karapan Sapi, anggaran yang diminta Wabup kepada Bupati Sampang Slamet Junaidi tidak diberikan hingga akhirnya mengumpulkan dana dari sumbangan.
Bahkan lucunya, Wakil Bupati Sampang mengaku heran dengan kebijakan Pemkab, utamanya Bupati Sampang.
“Saya kecewa ke Pak Bupati. Karena saya memohon langsung supaya ada sedikit untuk pangeluaran Karapan sapi tingkat Kabupaten ini. Namun sampai sekarang tidak ada jawaban yang jelas,” kata Wabup saat meluapkan kekecewaannya kepada para pecinta Karapan sapi yang tergabung di Pakar Sakera kala menggelar pertemuan.
Setidaknya, tukas Abdullah Hidayat, meskipun di Refocusing, sisihkanlah sedikit untuk Karapan sapi di Sampang.
“Karena sudah jelas hal ini untuk menyelamatkan budaya kita,” imbuhnya.
Luapan kekecewaan orang nomor dua di Kabupaten Sampang yang merupakan pecinta karapan sapi sekaligus pemilik sapi tim Doortodoor tersebut seakan menandakan tidak adanya harmonisasi mengenai visi dan misi.
Tidak hanya Bupati Slamet Junaidi, Wabup juga menyoroti kepemimpinan Kepala Disbudporapar Kabupaten Sampang yang dinilainya gagal.
“Saya kecewa dengan Disporabudpar yang saat ini dikepalai oleh H Marnilam. Saya anggap tidak sukses menyelematkan anggaran yang harusnya ada di Disporabudpar,” kata Wabup di kantor Pakar Sakera, Selasa 19/09/2023.
Sementara itu, Kadisporabudpar Kabupaten Sampang, Marnilem menyebut bahwa untuk anggaran Karapan sapi di kabupaten Sampang tidak ada dikarenakan adanya Refocusing anggaran tahun ini.
“Jadi bisanya hanya cari sponsor, ” ucapnya.
Diketahui, pagelaran karapan sapi tersebut akan dilaksanakan di lapangan Priok Ketapang barat, Kecamatan Ketapang pada Tanggal 23/09/2023.
Berdasarkan data yang diterima Detikzone.net, ada 24 pasang sapi yang akan berlaga merebut piala Kresidenan.
