Pemerintah

BPPKAD Sampang Buka Suara Ihwal Mobdin Serempet Mobil, Kadisnaker Terkesan Penuh Drama

×

BPPKAD Sampang Buka Suara Ihwal Mobdin Serempet Mobil, Kadisnaker Terkesan Penuh Drama

Sebarkan artikel ini
20230920 211347 0000
Foto: Kantor Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang

SAMPANG, Detikzone.net-  Kasus dugaan penyerempetan mobil dinas bernopol M 1145 NP saat hari libur yang dikendarai oleh Yudhi Adidarta, selaku Kepala Disnaker Sampang terus berbuntut panjang.

Bahkan dugaan pemyerempetan mobil milik Wiwit Unairawati, bernopol N 1659 FD di Kota Malang, tersebut  mendapat tanggapan dari Sekretaris Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang.

Sekretaris BPPKAD Bambang Indra Basuki menyampaikan bahwa ketentuan pemakaian mobil dinas di lingkup Kabupaten Sampang ada dua mekanisme.

Diantaranya, ada hak dan kewajiban melalui Surat Edaran (SE) kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Namun secara teknis, saya tidak begitu hafal semua. Baik hak dan kewajibannya, tapi semua sudah diatur,” ucapnya Selasa, 19 September 2023.

Dirinya menyebut, Mobil Dinas hanya boleh digunakan untuk menunjang tugas-tugas kedinasan walaupun dilakukan pada hari libur.

“Karena PNS itu bekerja 24 jam, saat PNS menggunakan mobil dinas di sela-sela tugas selesai untuk kepentingan pribadi maka masuk ke ranahnya inspektorat untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, telah mengeluarkan surat edaran jika Mobil Dinas digunakan untuk kepentingan kedinasan.

“Mengenai sanksi bagi PNS yang menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi itu diatur oleh Inspektorat, kalau SE-nya secara umum bukan hanya pada waktu lebaran, tapi sebelumnya juga sudah dilayangkan terkait mekanisme penggunaan barang milik daerah,” pungkasnya.

Sementara, Yudhi Adidarta saat dikonfirmasi meminta untuk bertemu.

“Ini masih acara kalau bebas telepon gak enak. Sekarang saya masih acara,” katanya saat dihubungi.

Pewarta PJS meminta waktu 5 menit untuk mengklarifikasi. Ia pun merespon.

Kendati demikian, acapkali dipertanyakan kronologis detail, ia terkesan penuh drama bahkan seakan mencari pembenaran tanpa sungkan menyebut dirinyalah yang sebenarnya ditabrak.

“Iya benar mas, yang nyetir mobil bernopol M 1145 NP itu saya. Namun pernyataan bahwa saya yang ditabrak. Versi saya itu keliru mas.  Ini versi saya lho ya,”  dalih Yudhi Adidarta saat disinggung  mengenai pernyataan Wiwit Unairawati yang merasa jadi korban penyerempetan.

Parahnya, ia pun enggan jika harus memberikan ganti rugi.

“Ngapain saya ganti rugi Wong dia yang nabrak kok,” alibinya.

Disingung dalam rangka apa mengendara Mobdin saat hari libur, Yudi lagi lagi menjawab sedang tugas di Surabaya dan langsung ke Malang.

“Saya ke Malang setelah penjemputan janazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia asal Banyuates Sampang di Surabaya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan