Sumenep, Detikzone.net- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata menggelar pameran bertajuk “Indonesia Pusaka Dalam Menjaga Kemerdekaan”.
Kontes dan pameran keris, batu akik, pirus, yaman, bonsai, museum dan ukir, diikuti oleh puluhan paguyuban dari berbagai daerah di Indonesia, yang berlangsung di area Pendopo Keraton Sumenep mulai 24 hingga 27 Agustus 2023. .
Kegiatan yang dilaksanakan itu, sebagai langkah nyata pemerintah daerah untuk memperkenalkan potensi kekayaan budaya dan tradisi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kami ingin membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa benda-benda warisan masa lalu memiliki nilai sejarah luar biasa, karenanya harus tetap lestari sepanjang waktu, khususnya kepada generasi muda,” katanya. Kamis (24/08/2023).
Hal itu, tutur Bupati, sebagai langkah nyata supaya generasi muda mengenal budaya dan tradisi leluhur pada kontes dan pameran itu, menghadirkan seluruh siswa mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) melihat langsung kegiatannya.
“Pelajar dilibatkan di kegiatan ini guna memberi pemahaman tentang seni dan prosesnya, seperti pembuatan keris, batu akik, perus, bonsai hingga seni ukir, sehingga mereka memahami dan mencintai yang pada akhirnya menjaga dan melestarikannya,” tuturnya.
Bahkan, Bupati mengapresiasi kepada semua paguyuban yang terlibat dalam kegiatan ini, karena bukan sekedar kontes dan pameran saja, melainkan sebagai media edukasi bagi generasi muda.
“Melalui acara ini bisa mempererat hubungan di antara para pecinta keris, akik, pirus, yaman, bonsai, dan ukir, sekaligus menginspirasi masyarakat khususnya generasi muda untuk aktif melestarikan budaya dan seni di daerah,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisbudporapar) Kabupaten Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, Pameran ini diikuti oleh beragam paguyuban dan komunitas termasuk pameran museum, diikuti oleh Keraton Kabupaten Sumenep, Museum Mandilaras dari Pamekasan dan Museum Cakraningrat dari Kabupaten Bangkalan.
“Ini menjadi bukti bahwa pemeran ini mendapat antusias dari sejumlah paguyuban yang ada untuk memperkenalkan kekayaan budaya dari leluhur terhadap generasi penerus,” pungkas Iksan .