Uncategorized

PKM FMIPA Unesa Gelar Workshop Matematika Realistik untuk Siswa SD-SMP di Indonesia Den Haag Belanda

214
×

PKM FMIPA Unesa Gelar Workshop Matematika Realistik untuk Siswa SD-SMP di Indonesia Den Haag Belanda

Sebarkan artikel ini
20230802 115506 0000

Surabaya, Detikzone.net Sebagai wujud dari kegiatan Tri dharma Perguruan Tinggi, tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNESA menyelenggarakan workshop pembelajaran untuk siswa-siswa dan guru-guru di sekolah Indonesia Den Haag Belanda.

Sekolah ini hadir untuk memfasilitasi siswa-siswa Indonesia yang sedang berdomisili sementara di negara-negara tersebut dengan pendidikan basis kurikulum pendidikan nasional sehingga pada saat kembali ke tanah air, siswa-siswa tersebut dengan mudah dapat melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia.

Tim PKM ini mengajak siswa siswa untuk merasakan pembelajaran matematika realistik yang memanfatkan struktur bangunan konsentris pada sejumlah karya arsitektur nusantara sebagai konteks dalam mempelajari materi pola bilangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan numerasi mereka sebagai salah satu kompetensi yang perlu dikuatkan di era ini, dimana kompetensi ini sangat relevan dengan kebijakan kemendikbud ristek dikti saat ini terkait penguatan literasi dan numerasi siswa di SD dan SMP.

Kegiatan yang dilakukan secara daring pada tanggal 9 Mei 2023 mulai pukul 14.00 sampai 16.30 WIB ini melibatkan 18 siswa SD dan SMP, dan 3 guru dari sekolah tersebut.

Aktivitas workshop dipandu oleh tim PKM yang beranggotakan Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd., Prof. Rooselyna Ekawati, Ph.D, Ahmad Wachidul Kohar, M.Pd., dan Shofan Fiangga, M.Sc.

Kegiatan PKM dibuka dengan sambutan Dekan FMIPA Unesa, Prof.Dr. Wasis, M.Si. Dalam sambutan tersebut, Prof. Wasis menyampaikan harapan agar kegiatan PKM ini dapat bermanfaat bagi penguatan numerasi siswa Indonesia yang belajar sementara di luar negeri sehingga dapat menjaga kualitas pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah yang berlaku di Indonesia saat ini.

Selain itu, ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini terus berkembang pada kerjasama di berbagai bidang seperti pengajaran dan penelitian dengan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri.

Selama mengikuti workshop, siswa yang terlibat tampak sangat antusias mengikuti setiap aktifitas pembelajaran yang dipandu oleh tim.

Walaupun workshop tersebut dilaksanakan secara daring, mereka memberikan respon jawaban dari setiap tugas yang diberikan tim secara positif melalui sebuah platform berbasis digital yang memungkinkan siswa dan tim pemandu berinteraksi secara aktif dan real-time.

Siswa diajak untuk berdiskusi menemukan pola bilangan dari pengamatan susunan bangunan-bangunan candi konsentris yang ada di Indonesia.

Kepala sekolah Indonesia Den Haag Belanda yaitu Bapak Herman tahir, M.Pd ini juga memberikan respon positif terhadap kegiatan ini.

“Unesa hadir membersamai kami untuk memberikan pembelajaran matematika realistik, yang memang sumber inspirasi utama pendekatan pembelajaran ini dari Belanda. Ini tentu sangat bermanfaat bagi anak-anak kami untuk belajar matematika yang menyenangkan sekaligus mencerahkan.” katanya.

Aktivitas workshop diakhiri dengan refleksi pembelajaran yang dilakukan bersama dengan tim guru-guru di sekolah tersebut.

Vicka, salah satu guru di sekolah tersebut menyampaikan, “Selama ini siswa banyak yang menganggap kalau matematika itu pasti mengerjakan soal.

Workshop tadi tampaknya dapat mengubah pandangan siswa, bahwa matematika sebenarnya sangat dekat dengan aktifitas manusia sehingga pembelajaran seperti ini akan sangat berguna untuk mengurangi anxiety (kecemasan) mereka terhadap matematika.”

Tinggalkan Balasan