Diduga Tertekan Jadi Kadinkes Sampang, Dokter Najih Minta Tolong Kyai Untuk WA Bupati 

×

Diduga Tertekan Jadi Kadinkes Sampang, Dokter Najih Minta Tolong Kyai Untuk WA Bupati 

Sebarkan artikel ini
20230712 205359 0000

SAMPANG, Detikzone.net- Viral pesan WA dr Abdullah Najich tidak nyaman menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu 12/07/2023

Pesan tersebut sekitar satu bulan yang lalu ditujukan oleh dokter Najih, Kepala Dinas Kesehatan Sampang kepada salah satu masyarakat Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.

“Awalnya ada pasien di Klinik Qona’ah Sampang ialah Kyai Hadiruddin dari Torjunan Robatal. Kebetulan mau periksa ke dokter Najih spesialis paru yang juga menjabat sebagai Kadinkes Sampang,” ucap Jauzi.

Menurutnya, karena dokter Najich tidak kunjung datang ke tempat praktek Atau di klinik Qona’ah Sampang. “Saya kirim pesan WhatsApp, bahwa Kyai Hadiruddin sedang menunggu. Tiba-tiba dokter Najich menjawab bahwa tidak enak jadi kepala dinas,” ujarnya.

Di hadapan wartawan, Jauzi seraya memberitahukan pesan WA dokter Najich, yang bertuliskan, mas mohon Kyai jennengan WA Bupati. Supaya saya tidak dijadikan kepala dinas, biar saya bisa praktek.

“Gak enak jadi kepala dinas itu, mohon maaf nggi. Tolong disampaikan ke Kyai, minta tolong untuk WA ke Bapak Bupati. Dokter Najich tidak bisa melayani pasiennya, kembalikan aja jadi dokter paru,” ucap dokter Najih dalam pesan WhatsApp-nya ke Jauzi pemuda asal Robatal.

Sementara itu dokter Najih membenarkan bahwa itu memang pesan WA-nya ke Jauzi.

“Benar mas itu pesan WhatsApp-ku ke Jauzi. Karena, pada saat itu saya ada kegiatan selaku kepala dinas. Jadi, saya tidak bisa melayani pasien rawat jalan, tapi kalau gawat darurat saya siap meninggalkan pekerjaan selaku kepala dinas,” tutur Najih.

“Kalau memang saya harus mengutamakan pasien rawat jalan Silahkan bilang ke kyai untuk WA Bupati Sampang, bahwa pak Najich dibutuhkan ke Rumah Sakit saya siap meninggalkan dinas kesehatan,” tambahnya.

Terakhir Najich menegaskan, pihaknya sudah berusaha amanah mas. Baik di Dinkes maupun di Rumah Sakit, namun pada saat itu saya seakan-akan dituntut oleh pasien melalui Mas Jauzi.

“Makanya saya membalas pesan WA seperti itu,” Tutupnya

 

Tinggalkan Balasan