Pamekasan, Detikzone.net– Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mengingatkan kepada para mahasiswa agar senantiasa mampu beradaptasi dengan aneka perubahan zaman.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan tersebut saat sambutan dalam acara rapat kerja nasional senat mahasiswa perguruan tinggi keagamaan islam negeri (rakernas senat mahasiswa PTKIN) se Indonesia di auditorium IAIN Madura, Jalan Raya Panglegur Pamekasan, Rabu (5/7/2023).
“Dunia berubah, perubahan sekarang sangat nyata. Bahkan, definisi dari masing-masing berubah, dulu disebut kaya karena memiliki banyak tanah, karena akan memiliki sumber pangan yang cukup. Terus berubah, orang kaya itu orang yang memiliki alat produksi,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Menurutnya, seiring perkembangan zaman, orang kaya tidak harus memiliki banyak tanah atau alat produksi. Tetapi mereka yang bisa menguasai teknologi dan aplikasi. Seseorang yang ingin menjadi pengusaha transportasi tidak harus memikili alat transportasi, cukup dengan aplikasi. Demikian juga dengan mereka yang ingin menjadi pengusaha hotel dan lain-lain.
“Sekarang eranya berbeda, kemarin ada anak tidak kaya, tetapi karena ada pandemi kemudian punya aplikasi ruang guru, sekarang menjadi kaya dengan kekayaan lebih dari 1,5 triliun. Artinya, kehidupan dan tantangan kita sudah berbeda,” tukasnya.
Ia melanjutkan, mahasiswa sebagai kaum muda intelektual harus sadar dengan tantangan zaman yang harus dihadapinya. Karena generasi hebat itu mereka yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, bahkan generasi yang tidak mampu mengimbangi perubahan itu akan tergilas oleh perubahan tersebut.
“Setidaknya ada tiga syarat generasi hebat yang dibutuhkan di masa yang akan datang, pertama generasi yang memiliki iman, kedua generasi yang memiliki ilmu pengetahuan, dan yang ketiga generasi yang kreatif, inovatif, cepat, dan kolaboratif,” terangnya.
Bupati menjelaskan, kecepatan menjadi salah satu indikator perubahan zaman, era ini orang berebut menjadi yang tercepat dalam berbagai hal. Termasuk dalam memberikan informasi kepada khalayak, sehingga kemanusiaan terkadang akan dikesampingkan lantaran ingin menjadi yang tercepat.
“Terkadang kalau ada kecelakaan bukan sibuk mau menolong, tetapi sibuk menvideo untuk dishare di WA dan media sosial lainnya, ingin yang tercepat menginformasikan. Sehingga, kita sebagai generasi masa depan harus bisa beradaptasi dengan berbagai perkembangan zaman,” pungkasnya.