Kesehatan

Gelontorkan Rp 75 Miliar untuk UHC, Bupati Pamekasan Pesan Jangan Beda-bedakan Pelayanan Pasien

×

Gelontorkan Rp 75 Miliar untuk UHC, Bupati Pamekasan Pesan Jangan Beda-bedakan Pelayanan Pasien

Sebarkan artikel ini
20230610 221448 0000

Pamekasan, Detikzone.net- Sejak tanggal 7 Januari 2023, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam telah memberlakukan layanan kesehatan gratis kepada warganya melalui program Universal Health Coverage (UHC). Sabtu, 10/06/2023.

Hanya cukup dengan menunjukkan KTP,
masyarakat Pamekasan sudah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sepeserpun untuk berobat. Baik ke Rumah Sakit, Puskesmas, atau fasilitas lainnya yang bekerja sama dengan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan.

Kendatipun 4 Kabupaten di Madura telah menerapkan program yang sama, namun Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyebut dana yang harus digelontorkan oleh Pemkab Pamekasan terbanyak dari empat kabupaten yang ada.

Berdasarkan data yang dihimpun, anggaran UHC untuk Kabupaten Bangkalan Rp 51 Miliar, dan Sampang Rp 22 miliar karena banyak kartu Indonesia sehatnya.

“Sementara di Pamekasan sedikit sekali mendapatkan KIS, akhirnya butuh Rp 75 miliar untuk UHC. Di Sumenep saya tanya bupatinya kemarin hanya butuh Rp 30 miliar,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Jum’at (9/6/2023).

Menurutnya, hal yang menjadi faktor utama jumlah penerima KIS di Pamekasan sedikit lantaran daya beli masyarakat tinggi, dan jumlah kemiskinan rendah.

“Di Madura, Pamekasan merupakan kabupaten dengan jumlah kemiskinan terendah,” jelas suami Nayla Baddrut Tamam ini.

Lebih jauh, pemimpin visioner ini mengungkapkan, selain pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan reformasi birokrasi, bidang kesehatan merupakan salah satu program prioritas selama kepemimpinannya.

Tidak hanya itu, dirinya juga telah memberikan pelayanan excelent kepada masyarakat, hingga fasilitasi mobil sigap di setiap desa di 13 kecamatan.

“Kami telah berkomitmen memberikan pelayanan yang excelent kepada masyarakat, masyarakat kita harus mendapat pelayanan kesehatan terbaik, tidak ada lagi bedanya antara pasien satu dengan pasien lainnya, pelayanan harus maksimal,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan