Motor Inventaris Puskesmas Talango Mati 2 Tahun, Kepala TU Terkesan Kebakaran Jenggot

jpg 20230513 125453 0000

Sumenep, Detikzone.net – Setelah Viral mengenai pajak motor inventaris Puskesmas Talango mati dua Tahun, kini muncul kepala TU mengaku motor baru diperbaiki. Sabtu, 13/05/2023.

Bahkan dirinya terkesan kebakaran jenggot lantaran berita mengenai motor inventaris tersebut diklaim tidak berimbang.

“Sepeda itu rusak bertahun-tahun yang baru diperbaiki,” kata orang yang mengaku namanya Hasan.

Lucunya lagi, Hasan mempertanyakan penulis berita apakah Jurnalis atau bukan.

“Yang nulis itu jurnalis apa bukan ya pak?,” tanyanya kepada Redaksi melalui WhatsApp tanpa salam.

Hasan juga meminta hak jawab dikarenakan wartawan media ini hanya mengonfirmasi lewat telepon.

“Saya kepala TU Puskesmas Talango, soalnya kemarin wartawan anda cuman via telepon ke Puskesmas Talango. Jadi saya minta hak jawab dan hak koreksi sesuai UU No. 40 th 1999,” pinta Hasan.

Saat disinggung lebih lanjut, kenapa tidak diperbaiki saat sepeda motor inventaris Puskesmas Talango rusak, Hasan tidak menjawab, namun justru menyatakan akan meminta tanggapan Dewan Pers.

“Kami juga mau minta tanggapan Dewan Pers mengenai hak kami,” tutur Hasan yang langsung diamini oleh Redaksi.

Tidak hanya itu, seakan lebih pakar dari Jurnalis, Hasan terkesan mengintervensi produk Jurnalistik bahkan mempersoalkan judul.

“Nah itu kenapa judulnya seperti itu? Padahal belum konfirmasi dapur kami ,” beber Hasan.

Sementara, Kadinkes P2KB Sumenep Agus Mulyono berjanji akan mengecek semua unit Motor inventaris pada hari Senin.

“Hari Senin akan saya cek semua motor inventaris di Puskesmas Talango,” pungkas Kadinkes P2KB Sumenep, Agus Mulyono.

Diwartakan sebelumnya, Kepala pusat kesehatan masyarakat ( Puskesmas ) desa Talango, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur biarkan motor inventarisnya mati. Sabtu, 13/05/23

Pantauan media ini, kendaraan Yamaha RX-king bernomor polisi M 2049 VP sudah mati dua tahun dan berkeliaran diseputaran kota.

Semestinya hal yang seperti ini tidak perlu terjadi di lingkungan pemerintah Kabupaten Sumenep. Sebab, dampak yang muncul sangat besar, di antaranya mempertontonkan sikap tidak taat bayar pajak kepada masyarakat secara luas yang notabenenya adalah obyek pajak.

Kondisi ini tentu saja sangat melukai hati masyarakat, dimana mereka dikejar-kejar setiap saat agar membayar pajak, sementara pemerintah sendiri yang jelas-jelas punya anggaran untuk itu  tidak membayar tepat waktu alias sering menunggak. Hampir tidak ada wajib pajak yang bisa bersembunyi dari kejaran petugas pajak.

Tindakan tidak membayar pajak ini adalah jelas-jelas suatu sikap yang tidak patut ditiru.

Berkenaan dengan itu, pihak atasan instansi yang bersangkutan harus berani mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang tidak disiplin dalam membayar pajak. Apapun alasan yang dikemukakan para penunggak pajak tentu tidak bisa diterima, mengingat anggarannya memang tersedia di setiap instansi yang memiliki kendaraan dinas.

Kepala Puskesmas desa Talango, Hudi mengatakan bahwa ihwal tersebut akan dikroscek kebawah.

“Baik mas besok akan kami cek,” kata dia saat dikonfirmasi Detikzone. 12/05

Parahnya, saat ditanya mengenai bentuk pertanggung jawaban dan monitoring sebagai pimpinan, kepala Puskesmas Talango ini berharap untuk tidak diberitakan.

” Tolong jangan diberitakan dulu mas, akan saya kroscek kepada pemegang kendaraannya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan