Sangkapura, Detikzone.net Pengurus Masjid Besar Sa’adatuddarain Sangkapura menyelenggarakan Peringatan Malam Nuzulul Qur’an, Sabtu malam (15/04/2023).
Kegitan tersebut dihadiri oleh Forkopimcam Sangkapura, beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat serta warga/ jamaah sekitar Masjid Besar Sa’adatuddarain yang sangat antusias mengikuti peringatan Nuzulul Qur’an ini.
Sebagai pengisi mauidhoh hasanah KH. Ali Asyhar menyampaikan bahwa, “Ada beberapa unsur yang kita diharapkan dalam puasa Ramadhan dalam piranti Islam setiap tahunnya yaitu pengendalian diri, perut, emosi, pikiran dan pengendalian syahwat kita. Dan agama Islam sejak dari Nabi Adam AS pasti salah satu syariatnya adalah puasa, sedang agama-agama lain tidak”.
“Disamping itu puasa Ramadhan unsur piranti yang kita adalah keberkahan, saat kita dibiasakan bangun malam untuk makan sahur lalu setelahnya melakukan sholat Subuh berjamaah,’ katanya.
Lebih lanjut Ali Asyhar menyampaikan, 17 Ramadhan adalah malam Nuzulul Qur’an ditandai saat Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk berdiam diri di dalam Gua Hira.
“Beribadah di dalamnya pada malam hari, selama beberapa hari. Sehingga kebenaran pun datang pada Beliau, yakni saat Beliau berada di dalam Gua Hira. Malaikat Jibril mendatanginya seraya berkata: “Iqra.” Imbuhnya .
Maka Muhammad menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Kemudian malaikat itu kembali lagi padanya dan berkata Iqra’. Nabi Muhammad SAW menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Dan Malaikat mengulang ketiga kalinya.
“Kemudian malaikat itu menyuruh kembali seraya membaca, Iqra’ bismirabbikal ladzii kholaq. Kholaqol insaana min ‘alaq. Iqra wa robbukal akram. Alladzii ‘allamal bil qolaam. Hingga ‘allamal insaana maa lam ya’lam,” lanjut Ali Asyhar.
“Nuzulul Qur’an mengingatkan kembali kepada kita semua, bahwa kitab suci Al Qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam menjadi pedoman dan petunjuk yang diturunkan oleh Alloh SWT ke bumi,” tutupnya.