Peringkat 7 se-Indonesia, Mas Tamam Sukses Bangun Kabupaten Berdaya Saing

×

Peringkat 7 se-Indonesia, Mas Tamam Sukses Bangun Kabupaten Berdaya Saing

Sebarkan artikel ini
jpg 20230409 160137 0000

Pamekasan, Detikzone.net- Berkat keseriusannya membangun Daerah yang bisa berdaya saing dengan Kabupeten Maju di Indonesia, Bupati Pamekasan kini sukses mengantarkan Pamekasan duduk sejajar dengan 9 Kabupaten terinovatif di Indonesia.

“Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai 10 besar kabupaten terinovatif di Indonesia membuktikan bahwa Pamekasan saat ini telah memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Bupati Baddrut Tamam saat acara safari ramadhan di Kantor Kecamatan Tlanakan, Jum’at (7/4/2023).

Seluruh penghargaan yang berhasil diraih, lanjut Baddrut Tamam, membuatnya terus konsisten melakukan terobosan terobosan baru.

“Penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sebagai pemerintah kabupaten (pemkab) yang secara konsisten seratus persen melaporkan Laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) . Itu menandakan bahwa Pemkab Pamekasan telah berjalan on the track,” sambungnya.

Picsart 23 04 09 17 04 28 825 scaled

Menurutnya, hal itu bukan kerja mudah, tetapi butuh kerja luar biasa. Dari 500 lebih kabupaten di Indonesia, Pamekasan menjadi kabupaten terinovasi ketujuh.

“Kami menargetkan Pamekasan naik menjadi tiga besar kabupaten terinovatif di Indonesia pada tahun 2023,” harapnya

Organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, menurut Bupati trlah berlomba lomba membuat program inovasi yang secara keseluruhan telah mencapai 800 program inovatif dari semua OPD.

“Data yang masuk ke saya, ada 800 lebih program inovasi Pemkab Pamekasan yang telah masuk Kemendagri. Hampir semua teman-teman ASN (aparatur sipil negara) mau berinovasi. Sekolah mau berinovasi dan yang lainnya,” terangnya.

Pada awal kepemimpinannya, program inovasi yang out off the box adalah branding batik di setiap mobil dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan. Inovasi itu dimaksudkan untuk mempromosikan batik Pamekasan serta menghindari adanya mobil dinas menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagaimana surat edaran dari pemerintah pusat.

“Saya berpikir bahwa bagaimana mobil dinas ini juga promosi dan tidak menggunakan BBM subsidi, akhirnya ketemu di batik. Ini cara kreasi dan inovasi yang dipilih oleh Pemkab Pamekasan. Sehingga orang berpikir kalau ada mobil batik punya Pemkab Pamekasan,” tandasnya.

Tidak hanya itu, tutur dia, program sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru), beasiswa santri, serta beberapa program lain yang seluruhnya hampir tidak ada di daerah lain. Realisasi program yang berjalan on the track itu tentu hasil kerja keras dan kerja sama antara semua stake holder.

“Pemkab Pamekasan telah melakukan hal yang luar biasa dan diakui oleh banyak pihak. Alhamdulillah kalau rapat dengan Mendagri Pamekasan sudah tidak di belakang lagi, tetapi sudah duduk di depan karena menjadi 10 besar kabupaten terinovatif,” pungkas Bupati Baddrut Tamam.

 

Tinggalkan Balasan