Nasional

Antar pasien Ke RS DADI, Pengacara Detikzone.net Diancam Mau Cari Mati

×

Antar pasien Ke RS DADI, Pengacara Detikzone.net Diancam Mau Cari Mati

Sebarkan artikel ini
20230408 135927 0000

Makassar, Detikzone.net- Penasehat hukum media Detikzone.net, Rahmat Hidayat Amahoru, S. Sos, . S.H, M.H malah mendapat perlakuan ancaman di rumah sakit umum daerah (RSUD) DADI yang terletak di Jl. Lantong, Pasewang, Kecamatan Mamajang kota Makassar, Sulsel.

Rahmat Hidayat Amahoru, S. Sos, . S.H, M.H saat dikonfirmasi media ini di depan IGD Psikiatri RS Dadi jumat. 7 April 2023 pukul 14.00 mengatakan, ancaman pembunuhan tersebut berawal saat dirinya mengantarkan tetangganya ke RS Dadi yang mengalami gangguan jiwa bersama kerabat dan orang tua dari anak yang mengalami gangguan jiwa.

“Sebelum ke Rumah Sakit DADI kami sudah koordinasi ke direktur Rumah sakit dan menyampaikan jika saya akan membawa pasien ke
RS Dadi bersama anggota polsek Tamanlanrea Polrestabes Makassar,” katanya.

Setibanya di RS, ia pun berinisiatif membantu orang tua pasien mengurus administrasi. Kemudian perawat mempersilahkan pasien dan dirinya pun  masuk ke dalam ruangan yang telah disiapkan.

“Namun ruangan tersebut tidak disetujui orang tua pasien dan meminta ruangan yang lain dengan alasannya pasiennya ramai, mengingat anaknya tidak suka suara bising,” ungkapnya.

Selanjutnya, perawat yang berada di ruangan tersebut menyampaikan untuk melihat ruangan bagian ujung, di ruangan tersebut ibu pasien menyetujui.

Sehingga,  ia pun melaporkan kepada perawat jaga Atas nama MR namun mendapatkan respon kurang baik dan spontanitas menyuruh agar jangan di ruangan tersebut.

“Cari ruangan lain,” katanya dengan nada arogan.

Ia pun menjelaskan jika dirinya sebagai penasehat hukum media Detikzone.net, namun jawabannya terkesan sombong.

“Jangankan Direktur,  wartawan pun saya tidak takut. Saya tidak ada urusan dengan wartawan,” tutur dia menirukan gaya bicara Perawat Jaga.

Tak berhenti disitu, usai dirinya sholat jumat ternyata sang pengacara di kagetkan dengan seorang laki laki yang sudah ada di RS.

Bahkan laki laki tersebut nekat membuka baju dan mengancam dengan membawa nama Ormas dan LSM.

“Mau cari mati ko kah, saya yang berkuasa di sini,” kata pria berlagak preman tersebut

Atas ancaman yang dilakukan seorang laki laki yang mengaku dari Ormas dan LSM terhadap dirinya, berujung laporan Polisi.

Pengacara media ini pun melaporkan  tindakan yang dilakukan terhadap dirinya di Polsek Mamajang Polrestabes Makassar dengan nomor : STPL /100/1V/2023/Restabes Makassar/sek Mamajang.

Sementara, saksi bernama Takdir saat dikonfirmasi media ini ditempat yang sama mengatakan, pada saat kejadian itu pihaknya sedang duduk di luar.

“Begitu mendengar ada orang bersitegang di dalam, saya langsung masuk ke dalam dan orang itu sudah mencak mencakn serta mengatakan saya tidak terima ibu saya dikasih begitu. Saya ini dari Ormas dan LSM sambil menepuk dadanya dan dia buka jaketnya seraya mengatakan mau cari mati ko kah, saya yang berkuasa di sini.
anggota saya sudah Stanbay diluar,” jelasnya.

20230408 135844 0000

Sementara, Direktur RS Dadi dr. Arman Gausah saat dikonfirmasi melalui via telepon WhatsApp bertutur bahwa dirinya  sudah menyuruh kepala bidang Keperawatan untuk mencari data kedua pihak.

“Informasi dari Kabid keperawatan saya ada rekamannya juga dan dicurigai ibu marwah membawah preman,” tuturnya.

Pihaknya juga membenarkan bahwa sang pengacara sudah menghubunginyabapda pukul 11.00 Siang.

“Pak rahmat telpon saya jam 11.00 wib. Dia bilang Dok ada ini anggota saya mau saya bawa ke RS Dadi. Kemudian saya jawab Oh Ya bawa saja dik nanti saya bantu. Sampai di RS Dadi di depan tidak ada masalah, sampai di ruangan Niur pun gak ada masalah,” ungkapnya.

“Menurut perawat yang jaga secara tiba tiba pengantar mengancam, jadi dia takut, dia telpon anaknya. Ini hanya miskomnikasi. Saya yakinkan kepada petugas saya akan bekerja dengan baik, dan kami berkomitmen untuk memperbaiki rumah sakit,” tambahnya

Disinggung kenapa perawatnya tidak melaporkan ke Satpam jika memang ada ancaman,  dirinya punmembenarkan bahwa perawatnya sudah salah prosedur kenapa tidak melaporkan.

“Tidak melaporkan ke keamanan itu salah prosedur,” tegasnya

“Saya tidak membela perawat saya dan saya tidak membela pak Rahmat. Jika dapat dibuktikan perawat saya salah akan saya berikan sangsi tegas,” pungkasnya.

Sampai berita ini terbit, MR tidak dapat ditemui.

Tinggalkan Balasan