Uncategorized

Adanya Framing Amplop Merah, Begini Kata Rakyat Timur Daya

×

Adanya Framing Amplop Merah, Begini Kata Rakyat Timur Daya

Sebarkan artikel ini
20230327 233539 0000
Foto: MH Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI

SUMENEP, Detikzone.net- Adanya Framing mengenai amplop merah melalui Akun Twitter @Aiek Speechlees dan @Partaisocmed dinilai terlalu berlebihan . Senin 27/3/2023 .

Pasalnya, Pemberian Amplop merah berlogo Benteng dan Gambar Salah satu kader Partai tersebut sebagai bagian dari zakat mal keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Said abdullah mengatakan, pihaknya memberikan bantuan tersebut hasil gotong royong di partai, dengan jumlah yang terkumpul 175 Ribu Sembako dan uang, diantaranya untuk fakir miskin dan anak yatim.

“Tentu bukan suatu hal yang baru, kalau itu money politik, saya ini bukan caleg, jika dilaporkan ke Bawaslu, pelaksanaan kampanye juga belum, jadi motifnya apa? ,” kata Ketua Banggar DPR RI melalui Video Youtube berdurasi 4menit 53detik yang diunggah KompasTV, Senin 27 Maret 2023.

Said Abdullah menyayangkan framing yang dibuat Akun Twittter diatas, “Itu masjid saya, Masjid Abdullah Syechan Baghraf itu nama bapak saya. Jadi kalau di masjid sendiri?

IMG 20230322 WA0100

Terkait Adanya logo Partai, pihaknya juga memberikan klarifikasi. Menurutnya, itu bagian dari gotong royong PDI-P.

“Kami tidak pernah sendiri, kami selalu bersama-sama dan masjid itu juga masjid gotong royong, “ungkapnya.

Sementara itu, Gerakan Pemuda Pedjoeang subuh di masjid Abdullah Syechan Baghraf dalam keterangan rilisnya menyampaikan bahwa Kegiatan pemberian zakat di bulan Ramadhan ini sebenarnya kegiatan tahunan dari Bapak Said Abdullah.

“Tahun-tahun sebelumnya juga sudah sering dia lakukan. Karena dulu pada tahun 1984 dia pernah menjadi guru ngaji Alqur’an dan menjadi salah satu pendiri lembaga Madrasah Diniyah di daerah ini (Red. Legung Timur Kecamatan Batang-Batang) itu sebelum beliau menjadi anggota parlemen,” imbuh Emha Bayjoeri kepada Media ini, Senin 27 Maret 2023.

Dirinya menegaskan bahwa hal yang demikian dinilai sebuah kewajaran yang dilakukan politisi yang ingat darimana ia berasal.

“Jika setiap tahun beliau menyisihkan rizkinya untuk warga sekitar disini, karena beliau ada ikatan emosional dengan warga batang-batang ini, Khususnya Legung timur,” tegas rakyat Timur Daya ini.

Bahkan, tutur dia, masyarakat mengucapkan terima kasih kepada MH. Said Abdullah atas kedermawan yang terus menerus dilakukan terhadap masyarakat.

“Masyarakat mengucapkan banyak terimakasih karena sudah dibantu dimasa-masa transisi pasca Covid 19 ini,” tuturnya.

Mantan Kordinator Relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) tahun 1999 tersebut menambahkan bahwa Resiko menjadi tokoh publik. Selain disanjung harus siap disalahkan pula, Itulah konsekuensi dari negara demokrasi.

“Kita ini hanya orang yang ada di tribun, yang diberi kebebasan memaki dan mencaci, selebihnya soal hasil di lapangan ada ditangan wasit dan hakim garis,” tambahnya.

Emha Bayjoeri pun sangat menyayangkan jika kebaikan di Framing menjadi ketidakbaikan.

“Momentum politik sudah menjadi topik basi dikalangan rakyat. Yang jelas-jelas melakukan kebenaran atau kebaikan akan disulap menjadi kesalahan dan keburukan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan