Surabaya, Detikzone.net–Upaya Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi untuk menghidupkan kembali Jalur kereta Api di Pulau Madura semakin menemui titik terang. Rabu, 22/03/2023.
Rektivasi Jalur kereta Api yang dicetuskan Bupati visioner tersebut tidak hanya didukung oleh sebagian besar elemen masyarakat Madura, namun juga diamini oleh Pemprov Jawa Timur.
Dukungan Pemrov Jatim tersebut dibuktikan dengan menyurati Presiden Joko Widodo, bahkan berbicara langsung dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan reaktivasi Jalur Kereta Madura sebagai prioritas utama.
“Gubernur juga sudah menyampaikan agar agar reaktivasi Jalur kereta segera dipercepat,” ujar Emil saat menghadiri forum group discussion (FGD) bertajuk ‘Reaktivasi Kereta Madura, Siapa Untung?’ di Surabaya, Selasa (21/3/2023).
Emil menyebut, terkait reaktivasi Jalur kereta, Gubernur Jawa Timur, Khofifah pada 9 Februari 2023 telah berkirim surat kepada Menteri Perhubungan, mendorong percepatan reaktivasi.
“Soal siapa yang diuntungkan dengan reaktivasi, yang untung masyarakat Madura,” sebut Emil.
Sementara, Pakar tranportasi dari ITS, Hera Widyastuti, menilai reaktivasi kereta Madura bisa menjadi transportasi massal yang mampu mengurangi kemacetan.

Reaktivasi juga diyakini akan memberi multi efek terhadap banyak sektor, terutama pariwisata di Madura yang kurang terjamah dampak minim infrastruktur.
“Dengan pergerakan transportasi ini (reaktivasi kereta) bisa mengangkat PDRB (produk domestik regional bruto) dari daerah-daerah yang dilewati,” ucap Hera.
Berkaitan dengan Hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Aliyadi Mustofa, mengapresiasi gagasan besar pemerintah yang merancang Perpres 80 tahun 2019, yang didalamnya memuat proyek reaktivasi jalur kereta Madura.
“Jika reaktivasi Jalur Kereta Madura terealisasi, tentu akan sangat menguntungkan masyarakat Madura. Walaupun tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ini usaha Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk mereaktivasi kereta Madura dan perlu kita dukung,” tuturnya.
Kendati demikian, Aliyadi menegaskan bahwa untuk merealisasikan Perpres 80 Tahun 2019 tentu memerlukan investasi besar.
Aliyadi juga mengingatkan, pentingnya sosialisasi terhadap masyarakat juga harus menjadi perhatian utama.
” Ini agar proyek bisa berjalan sesuai rencana. “Sosialisasi harus dilakukan dengan pendekatan Madura,” kata Aliyadi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Ormas Madura Asli (Madas), Berlian Ismail Marzuki, yang juga turut hadir dalam forum diskusi tersebjt mengatakan bahwa warga Madura sangat menantikan pembangunan infrastruktur yang menyambungkan Pulau Garam. Salah satunya adalah rektivasi Jalur kereta api.
“Dampak keterbatasan infrastruktur membuat pengembangan daerah sulit dilaksanakan karena aksesnya terhambat. Kalau jalur kereta dibuka kembali, tentu yang diuntungkan masyarakat Madura,” ungkapnya.