Merespon Ide Cak Fauzi, Pemprov Jatim Genjot Percepatan Reaktivasi Jalur Kereta Api

20230322 075712 0000
Foto: Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat diwawancarai usai menghadiri forum group discussion (FGD) bertajuk ‘Reaktivasi Kereta Madura, Siapa Untung?’ di Surabaya, Selasa (21/3/2023).

Jatim, Detikzone.net- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mempercepat reaktivasi jalur rel kereta api di pulau Madura dengan mengintensifkan komunikasi ke pemerintah pusat.

Selain itu juga melakukan langkah strategis guna mendorong menjadikannya sebagai prioritas utama.

“Pasalnya jalur rel KA ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Madura. Selain menjadi transportasi massal yang efektif dan efisien, juga membawa dampak luas bagi pertumbuhan ekonomi di pulau garam tersebut,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat menjadi keynote speaker pada Focus Group Discussion di hall lt. 2 Grand Inna Tunjungan Surabaya, Selasa (21/3/2023).

“Salah satu langkah kongkrit ditunjukkan disini adalah surat resmi Ibu Gubernur yang dilandasi kajian dan kelayakan yang menyatakan dari 13 ruas, 7 ruas plus di Perpres 80 ada Kamal sampai ke Sumenep. Kita menunggu dan mengejar bersama-sama,” tambah Wagub Emil

Pada FGD yang bertema “Reaktivasi Kereta Api Madura, Siapa Untung ?” ini, Wagub Emil menyebutkan, banyak tantangan dan kendala yang harus diselesaikan semua pihak baik Pemprov Jatim, pemda dan Stakeholder di wilayah Madura.

“Kompleksitas permasalahan ini jangan sampai menjadi alasan menghentikan upaya reaktivasi jalur kereta Madura ini,” tutur dia.

Menurutnya, Jalur kereta yang sudah ada ini melibatkan 14 stasiun, 97 jembatan.

“Tapi mungkin ada titik-titik tertentu yang sudah di okupansi. Secara sertifikat masih milik Negara, tapi mengkompensasinya bagaimana kalau justru sudah jadi bangunan permanen,” terang Wagub Emil

Emil menyerukan agar hal itu tidak menjadi alasan untuk tidak menggarap proyek yang menjadi prioritas Pemrov tersebut.

“Kompleksitas lahannya memang menjadi skor pengurang terhadap kelayakan ini, tapi tetep masih layak. Nah inilah makanya kita sundul dengan beberapa langkah-langkah strategis dari Pemprov bersama semua stakeholder dan pemerintah kabupaten setempat,” ujarnya.

Sikap optimis pemprov Jatim dalam percepatan reaktivasi jalur KA ini, pihaknya mendorong agar bisa masuk pada RPJMN tahun 2024-2029, karena masalah anggarannya membutuhkan biaya yang besar.

“Kita bisa optimis minimal di tahun ini kita bisa mendapatkan green light, tetapi memang ini kemungkinan besar akan membutuhkan anggaran diluar anggaran korporasi. Ini juga kita harap masuk diperkuat di RPJMN 2024-2029”, katanya.

Emil meyakini, keberadaan jalur kereta Madura ini memberikan dampak yang sangat luas dari segi sosial ekonomi bagi masyarakat Madura. Pasalnya selain aksesibilitas masyarakat semakin cepat dan mudah serta mampu mengungkit perekonomian masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat Madura meningkat.

“Mudah-mudahan dengan keberadaan jalur kereta ini bisa menjadi angkutan barang juga, tadi sudah di survei minat angkutan barang, kalau dia bisa lebih ekonomis tentu minatnya tinggi untuk menggunakan angkutan barang,” jelasnya

Sementara, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jatim, Aliyadi Mustofa mengatakan, proses reaktivasi jalur kereta Madura ini tidak serta merta harus segera direalisasikan, tetapi haruslah mengikuti tahapan-tahapan yang sudah disusun oleh pemerintah.

“Kultur itu tadi kalau Madura, Jadi tahapan itu harus kita ikuti apa yang ada di Perpres 80, tidak semata-mata kemauan masyarakat Madura, tapi diterbitkan melalui peraturan presiden, makanya kita sebagai masyarakat Madura disamping ikut mengawal tetapi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat Madura,” Jelasnya.

“Komisi B akan terus mendorong percepatan ini, salah satunya kita terus berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, ulama Madura, Basra dan seterusnya”, tutupnya.

Respon positif dari Pemprov Jawa Timur,  tentu menjadi bukti wujud dukungan terhadap permintaan Bupati Sumenep, Cak Fauzi yang menginginkan reaktivasi Jalur kereta Api di Madura dihidupkan kembali.

Jalur Rel Kerata Api Madura sendiri sudah ada sejak zaman Belanda dan sudah tidak aktif, setidaknya ada 14 Stasiun pada jalur kereta sepanjang 225 km di Pulau Madura, jalur kereta ini menghubungkan Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung.

“Reaktivasi jalur kereta Madura ini dapat mengurangi beban transportasi jalan darat nasional Madura yang selama ini sering macet di simpul-simpul pasar sepanjang perjalanan dari Bangkalan menuju Sumenep,” terang Bupati beberapa waktu yang lalu.

Pemprov Jatim mengamini ide Bupati Sumenep, Ra Achmad Fauzi karena dinilai akan memberikan efek domino terhadap semua aspek kehidupan masyarakat Madura.

“Dengan adanya rektivasi Kereta Api Madura tentu kan mendorong kesejahteraan masyarakat di pulau Madura. Kita optimis,” pungkas Bupati Sumenep beberapa waktu yang lalu.

Tinggalkan Balasan