SUMENEP, Detikzone.net- Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana keagamaan, Pemerintah Pusat terus menggelontorkan sejumlah program dengan anggaran fantastis. Salah satunya, melalui bantuan pembangunan workshop Balai Latihan Kerja (BLK) di Pesantren Al-Qodiriyah di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Madura, Provinsi Jawa Timur. Kamis, 09/03/2023.
Adapun anggaran tersebut direalisasikan melalui Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) dengan nilai anggara Rp 1.000.000.000. (Satu Milyar Rupiah).
Lima Ratus Juta Rupiah untuk pengadaan alat, sedangkan Rp. 500.000,00, Lima Ratus Jutanya lagi mencakup pembangunan gedung workshop Kejuruan Teknik Informatika (KTI).
Namun, pantauan Detikzone.net di lapangan, pelaksanaan proyek Pemerintah Pusat yang dananya dari uang rakyat tersebut diduga sarat penyimpangan bahkan hasil pengerjaannya kurang berkualitas.
Anggaran keseluruhan yang diterima oleh Yayasan Al-Qodiriyah sebesar Rp. 500.000.000, disinyalir hanya terserap pada pekerjaan sekitar 65-70 persen.
Mirisnya, pembangunan yang diharapkan Pemerintah Pusat untuk menunjang keagamaan dan pendidikan tersebut diduga dikerjakan asal asalan, dan tidak sesuai spesifikasi Kerangka Acuan kerja ( KAK ) yang sudah ditetapkan.
Sesuai investigasi, didapati item pemasangan ubin keramik Lantai asal-asalan seperti kandang sapi, terlihat Nat-nya tidak lurus bahkan ada yang lebar ada juga yang sempit, dan pembangunan tersebut terkesan kekurangan biaya.
Tidak hanya itu, dindingnya jerawatan Bahkan plaster plafon sangat kasar. Sehingga secara kajian teknik dengan mengurangi kualitas dan kwantitas bangunan yang dikerjakan, apapun bentuknya sudah mengarah kepada dugaan tindak pidana korupsi.
Berkaitan dengan proyek pengerjaan yang dibangun hasil dari keringat uang rakyat tersebut, Inisial SD selaku ketua Panitia pelaksanaan pembangunan saat dikonfimasi wartawan Detikzone mengenai pengawasan pada waktu tahapan-tahapan pembangunan mengatakan, bahwa dirinya sudah memberi tahu ihwal pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
“Saya sudah bilang pak ke tukangnya minta diganti. Saya sudah bayar puluhan juta, masak hasil kerjanya kayak itu,” tutur Ustad SD.
Sementara, kepala tukang pengerjaan proyek pembangunan workshop di Pesantren Al-Qodiriyah terkesan cuek saat dikonfirmasi karena tidak membalas pertanyaan pertanyaan yang diajukan wartawan.
Detikzone.net akan seriusi persoalan proyek pembangunan workshop Balai Latihan Kerja (BLK) di Pesantren Al-Qodiriyah ini karena diduga ada kerugian Negara.
Bahkan, Detikzone.net sudah mengantongi data dan dokumentasi sejak dari awal pengerjaan.