Buka Rahasia Sukses di PWI Talk, Didik: Batik Canteng Koneng Terapkan Manajemen Taqwa

20230226 111436 0000
Foto: Owner Batik Canteng Koneng, Didik Haryanto saat diundang menjadi narasumber di PWI Talk.

SUMENEP, Detikzone.net –  Owner Batik Canteng Koneng, Didik Hariyanto  memastikan suksesnya Batik Canteng Koneng menjadi kiblat Batik hingga menguasai pasar Batik di Indonesia tidak terlepas dari peranan Allah SWT karena menerapkan konsep manajemen taqwa.

Hal itu ditegaskan Didik saat menjadi tamu kehormatan dan narasumber di acara PWI Talk, Sabtu, 25/02.

“Jumlah karyawan yang saat ini bekerja di Canteng Koneng sekitar 50 orang dan sudah menyebar di sejumlah rumah produksi. Kalau soal besaran gaji, karyawan yang menentukan sendiri. Mereka tinggal nulis sudah mengerjakan apa saja dan menyelesaikan berapa potong. Yang penting kejujuran. Karena saya menerapkan manajemen taqwa, semua saya serahkan pada Allah,” tegas Didik kepada Gita Larasati di PWI Talk.

Bahkan, setelah lama membungkam diri tak pernah membeberkan kepada siapapun makna filosofis brand batiknya yang sudah kesohor itu, owner Batik Canteng Koneng, Didik Hariyanto kini terbuka.

” Canteng berasal dari bahasa Madura yang berarti gayung. Sementara Koneng berarti kuning. Secara etimologis, Canteng Koneng berarti Gayung atau canting (alat membatik) berwarna kuning,” beber Didik.

Sementara, gayung adalah wadah air, sebab, sambung Didik, tidak akan ada kehidupan di dunia tanpa air.

“Sedangkan warna kuning identik dengan warna emas, benda berharga yang bernilai tinggi,” sambungnya.

Sejauh ini, Didik menyebut bahwa banyak orang yang bertanya tentang makna filosofis Brand Batik yang dirintisnya sejak dua belas tahun yang lalu.

“Ini pertanyaan banyak orang, tapi saya tak pernah menjelaskannya. Baru sekarang di PWI Talk. Bahkan, saya juga tidak pernah mau diundang talk show, kecuali ini,” sebutnya. Sabtu (25/2/2023).

Pengusaha sukses yang namanya sudah melambung berkat karya batiknya ini mengulas fakta masa lalu yang penuh dengan Lika liku.

Baginya, tidak mudah memulai usaha batik Canteng Koneng, karena saat dirinya merintis Batik di Kota Keris, karya Batiknya tidak langsung diterima.

“Saat merintis 2011, saya sudah punya usaha mapan di Bandung Jawa Barat, tapi karena satu hal, saya terpaksa pulang ke Sumenep dan mulai menekuni batik. Awalnya, design batik yang dibuat Canteng Koneng mendapat banyak penolakan karena sangat berbeda dengan motif batik pada umumnya,” tutur Didik.

Bahkan, ujar Didik, karya batiknya seringkali dicibir dan dihina.

“Sebagian mereka malah mencibir, bahkan menghina. Dibilang itu bukan batik,” ujarnya.

Namun saat ini, corak batik yang digagas Canteng Koneng menjadi “kiblat” batik di Sumenep.

Didik juga tidak keberatan pembatik lain meniru pola motif batiknya, meski dirinya menyayangkan sikap itu.

Sebab, bagi pria familiar ini, berkarya itu harus dengan hati. Bukan hasil copy paste karya orang lain.

“Kamu boleh meniru batik saya, tapi orang tetap akan menganggap itu KW. Sampai kapan kamu mau disebut pengrajin batik KW? ,” ungkap Didik

Owner Batik berkelas yang berkantor pusat, berada di Jalan Kartini Gang II Nomor 1 Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep itu menambahkan bahwa design batik Canteng Koneng memiliki ciri khas dengan menyuguhkan satu titik pandang yang tegas dan menarik pada kain batik.

Ia menyebut, orang yang mengenakan batik Canteng Koneng dipastikan semakin gagah.

“Karakter batik Canteng Koneng sama seperti saya. Tegas,” imbuh Didik seraya tersenyum.

Didik menjelaskan, untuk harga jual batik Canteng Koneng cukup variatif, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 4 juta.

“Tergantung motif, pewarnaan dan bahan kain yang digunakan. Untuk harga di bawah satu juta, saya sudah tidak menyediakan. Biar pasar untuk kelas itu dilayani oleh pengrajin batik lain,” jelasnya.

Kendati membenderol harga tinggi, dirinya tidak khawatir batiknya tidak laku di pasaran. Didik yakin, batik Canteng Koneng memiliki pasar tersendiri.

“Jika barang yang Anda jual tidak laku, itu bukan karena harganya yang kemahalan, tapi salah Anda memasarkan barang pada orang yang tidak tepat,” tukasnya.

Pihaknya berharap kepada para pelaku usaha agar terus istiqomah dan konsisten berkarya. Selebihnya, serahkan kepala Allah SWT.

“Dan yang terpenting, kita jangan pernah mengatur Allah  SWT dan jangan mau diatur orang lain,” tutup owner Batik Canteng Koneng, Didik  Hariyanto di acara PWI Talk.

Tinggalkan Balasan