Surabaya, Detikzone.net– Tiada angin tiada hujan, seorang Pimpinan Umum media online dan cetak dari TargetNews.id mendapat intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum polisi di sebuah tempat hiburan malam (RHU), Kamis (22/02) dini hari.
Kejadian bermula pimpinan umum media TargetNews.id sebut saja Habib Gila sapaan akrabnya bertemu dengan seorang temannya di area meja hall.
Setelah bertemu dan berbincang-bincang, tiba tiba dari arah belakang tiba-tiba Habib Gila dipukul di bagian tengkuk leher kepala yang membuat Habib spontan bertanya “ siapa kamu ”, lalu yang diduga oknum polisi tersebut mengungkapkan “Aku anggota”.
Tidak berselang lama, keduanya keluar dari area tempat hiburan malam.
Dan secara kebetulan ada awak media yang berada di lokasi yang mengetahui adanya perdebatan diantara keduanya di luar tempat hiburan malam tersebut.
Insting dari seorang awak media muncul, dan berupaya menggali informasi kronologi pada saat kejadian.
“Kamu siapa ?, Saya tidak kenal dengan anda. Salah saya apa kok tiba-tiba anda memukul saya dari belakang,” kata Habib Gila kepada seorang yang diduga oknum polisi tersebut.
“Saya anggota dari Polrestabes Surabaya,” jawabnya.
Usai perdebatan itu, awak media mulai menelusuri dengan menggali informasi dari berbagai narasumber pada waktu kejadian.
Ternyata yang diduga oknum polisi itu diduga bernama Suhartono dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, bukan dari Polrestabes Surabaya.
Awak media juga sempat konfirmasi ke teman Habib Gila yang pada saat berbincang didalam, sebut saja R, R.
Ia mengatakan dan membenarkan kalau dirinya tidak mengenal oknum tersebut, dirinya hanya mengobrol dengan Habib Gila lantaran lama tidak jumpa.
” Kebetulan malam ini ketemu Habib, dan menanyakan kabar karena lama dirinya tidak mendengar kabar karena kesibukan dari Habib Gila yang membuat kita lama tidak berjumpa ” tegasnya.
Atas peristiwa itu, diduga seorang oknum polisi berpakain preman masuk di tempat hiburan malam (RHU) telah menciderai insan pers atas perilakunya dan menciderai institusi yang ia naungi serta membohongi publik dengan asal kedinasannya.
Hingga berita ini terbit, sejumlah wartawan belum kesulitan upaya konfirmasi ke pihak Polrestabes Surabaya maupun ke Polres Tanjung Perak
