SUMENEP, Detikzone.net -Sebagai salah satu bentuk pembinaan kepribadian, Rutan Kelas IIB Sumenep, Madura Jawa Timur menggelar pengajian bersama warga binaan Pemasyarakatan di Masjid An -Nur. Rabu, 08/02/2022, pagi.
Selain menjadi agenda Rutin, pengajian tersebut digelar sebagai rangkaian untuk memperingati resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Hadir diantaranya, Karutan Sumenep, Ridwan Susilo, Teguh Dini Effendi, KH. Suyono Idris bersama sejumlah pejabat dan staf Rutan Kelas IIB Sumenep.
Pada kesempatan itu, K.H Suyono Idris memberikan tausiyahnya dihadapan para warga binaan agar tetap menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta sabar dalam menghadapi ujian.
“Sebagai manusia tentu akan banyak ujian dan cobaan yang menguji kita. Namun semua ketentuan itu harus dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita terhadap Allah SWT,” kata K.H Idris saat memberikan tausiyah.
KH. Idris juga berharap agar para warga binaan tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah di dalam Rutan.
“Jangan berhenti berharap kebaikan dari Allah SWT walaupun ada di dalam Rutan. Tetaplah istiqomah dalam berbuat kebaikan ,” pungkasnya.
Sementara itu, Pembina Bidang Rohani
program Pelayanan Rumah Tahanan Kelas IIB Sumenep, Teguh Doni Effendi, S.H., M.H mengajak para WBP untuk mensyukuri nikmat dan kodrat yang sudah diberikan Allah SWT terhadap para warga binaan.
“Karena dibalik kehidupan Bui ini tentu tersimpan hikmah agar kita bisa memperbaiki kualitas hidup,” ujar Tagih Doni memberikan pemahaman Rohani.
Sebab, lanjut Teguh Doni, Allah SWT memiki caranya sendiri untuk mengangkat derajat hambanya.
“Saat masalah sedang menguji kita semua, yakinlah bahwa ada takdir yang lebih indah yang sudah Allah SWT persiapkan untuk kita semua. Oleh sebab itu teruslah berprasangka baik kepada Allah SWT,” lanjutnya
Menurut Teguh, setiap manusia tentu pernah berbuat salah dengan tingkat kesalahan yang berbeda-beda.
“Namun perlu kita ingat bahwa Allah mau memaafkan setiap kesalahan umatnya bagi mereka yang secara tulus ingin bertaubat. Oleh karenanya, jadikan kehidupan Bui sebagai sarana untuk mensucikan diri serta meningkatkan nilai nilai kebaikan dan ibadah,” ajaknya.
Selain itu, Doni teguh juga memberikan dorongan moral agar saat warga binaan kembali ke tengah-tengah masyarakat bisa termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
“Jangan biarkan masyarakat punya pandangan negatif terhadap para mantan Narapidana. Buktikan bahwa kordrat kehidupan Bui bisa membuat kalian jauh lebih baik, lebih terhormat, berakhlak dan bermartabat,” pungkas Teguh Doni mengakhiri.