SAMPANG, Detikzone.net – Adanya video viral oknum Polisi Polres Sampang yang melakukan tindakan arogan kepada warganya sendiri di depan ATM BCA terus mendapat berbagai Kecaman.
Bahkan Citra Polres Sampang, Madura, Jawa Timur ini kian buruk, dan semakin terpuruk pasca viralnya video tindak kekerasan yang diduga oleh oknum polisi yang bertugas di Kepolisian Resor Bumi Bahari tersebut.
Kendati sudah diklarifikasi oleh Humas, namun hal itu dianggap sebagai sebuah pembenaran hingga pengacara muda Angga Kurniawan, S.H angkat bicara memberikan sentilan tegas atas sikap dan mental seorang oknum aparat penegak hukum. Selasa, (17/12/2023).
“Sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit bahwa anggota Polri harusnya Humanis sebagaimana yang tertuang di Perkap nomor 14 tahun 2011 yang sudah diatur pasal 10 sudah diperjelas ada beberapa kewajiban dari kepolisian di mana ada etika secara negara, etika kelembagaan, etika kemasyarakatan dan juga tentunya ada etika kepribadian, ” ujar Angga Kurniawa.
Menurutnya, Dalam etika kemasyarakatan itu, anggota Polri harus bisa mengayomi, memberikan contoh dan bisa memberikan keamanan bagi masyarakat.
“Jika memang ada klarifikasi bahwa itu untuk melerai, seharusnya bagaimana cara melerai itu harus humanis. Jangan sampai kemudian ada masyarakat yang dirugikan. Kalau memang benar sampai dirangkul, dicekik, dan dipukul itu bagi saya sangat tidak mencerminkan anggota Polri yang Humanis, ” tandasnya.
Eks Aktivis HMI meminta kepada Kapolres Sampang agar menindak tegas oknum anggota tersebut yang mana membuat Citra institusi Polri tercoreng, terutama Polres Sampang yang telah buruk di mata masyarakat.
” Kalau memang terbukti itu melanggar kode etik dan tidak sesuai dengan Perkap maka harus ditindak tegas, ” sebutnya.
Namun sebaliknya, kata Angga lebih lanjut, kalau memang itu tidak terbukti maka selayaknya boleh memberikan klarifikasi dan mempertemukan antara kedua belah pihak.
“Supaya ada titik terang, siapa yang bersalah dan siapa yang benar,” katanya.
Angga berpesan berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas.
Sementara itu, untuk memberikan respom terkait klarifikasi Humas Polres Sampang, Aktivis GPN juga menyorot.
Dalam tulisnya di akun WhatsApp, @Rolis Sanjaya mengatakan pembohongan. “Biasa berita tandingan, Wkwkwkwk kalau ini mengandung unsur dusta bahaya reh, ” tulisnya di akun Grup WhatsApp.
Tak hanya itu, salah satu peserta yang tergabung di Grup WhatsApp Generasi Peduli Negeri juga mengomentari bahwa rakyat itu susah dan lemah, tak perlu di ajak duet mereka pasti kalah.
” Semestinya kalau di anggap melanggar ya diamankan sesuai SOP kepolisian bukan di ajak bertengkar apalagi di Fitting atau di cekik. Gak perlu Kapolri, Saya yakin Kapolda Sedih, ” tulisnya salah satu peserta di Grup WhatsApp.