Uncategorized

Integritasnya Diragukan, Kadinsos Sumenep Diminta Mengundurkan Diri

×

Integritasnya Diragukan, Kadinsos Sumenep Diminta Mengundurkan Diri

Sebarkan artikel ini
20230111 204240 0000
Foto: Kadinsos Sumenep

SUMENEP, Detikzone.net- Kepala Dinas Sosial (Kadinsos ) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menegaskan sudah melalukan upaya terbaik untuk Korban pelecehan seksual N (12) yang dilakukan oknum guru ngaji inisial AW, warga Masalima, Masalembu, Sumenep.

“Yang pertama kali dihubungi itu adalah kami mas, silahkan kroscek di Polres mas. Apa ini mau ditindaklanjuti ke Polda kita tahu duluan, makanya kita rembuk dulu. Kita juga sudah melakukan penjemputan saat di pelabuhan bahkan melakukan pendampingan terhadap Korban di Polres Sumenep,” tegas Kadinsos kepada Detikzone, Rabu, 11/10/2022, pagi.

Tidak hanya pede, Kadinsos Sumenep Juga menyebut bahwa penjemputan yang dilakukan oleh sejumlah wartawan melalui mobil pribadi ke Polres Sumenep pada Selasa, 10/01/2022 tidaklah benar.

“Tidak benar pemberitaan itu,” sebut dia saat disinggung mengenai penjemputan wartawan kepada korban cabul oknum kiai AW usai membuat pelaporan di Polres Sumenep melalui telepon WhatsApp.

Dirinya mengklaim, yang menjemput korban usai membuat laporan di unit PPA Polres Sumenep adalah Dinsos.

Dengan bangga, Kadinsos Sumenep, Achmad Dzulkarnain akan mendampingi semua yang masuk ke Polres Sumenep.

“Kita kan tidak hanya ini mas kejadiannya. Semuanya yang masuk ke Polres, kita pasti akan mendampingi. Baik keluarganya, kliennya. Kalau memang perlu visum kita fasilitasi. Sekarang juga meluncur ke Talango terkait penemuan bayi. APA MASIH KURANG JIKA TIAP HARI KITA SEPERTI ITU MAS ,” keluhnya.

Pernyataan itu pun memantik respon Aktivis Senior  KPK Nusantara, Zainal Fattah yang turut memberikan sentilan pedas kepada Kepala Dinas Sosial ( Kadinsos) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang terkesan menggerutu saat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Sebelum korban mendapat keadilan, Dinsos Sumenep itu wajib mendampingi terhadap korban, karena psikologisnya korban pemerkosaan hampir bisa dipastikan bermasalah.  Apalagi anak dibawah umur,” ungkap Zainal.

Akan tetapi, jika Kepala Dinas yang sudah diberikan amanah untuk melayani masih saja mengeluh dengan membuat pernyataan kontroversi maka baiknya memundurkan diri saja.

“Ini konteks melayani masyarakat. Jika  seorang Kepala Dinas Kabupaten Sumenep banyak mengeluh dengan menyampaikan pernyataan ‘APA MASIH KURANG JIKA TIAP HARI KITA SEPERTI ITU MAS’ tentu  integritas dan komitmennya terhadap Pemerintah daerah perlu dipertanyakan kembali. Jika tidak siap, hendaknya memundurkan diri saja,” tegasnya.

Dirinya juga memastikan akan ikut mengawal kasus yang menyeret perhatian semua elemen tersebut.

“Kami akan mengawal kasus ini bersama sama, hingga  perilaku manusia bejat yang bermoral hewani tersebut mendapat ganjaran yang setimpal,” tandasnya .

Diberitakan sebelumnnya, setelah viral di berbagai portal media online karena terkesan kurang memperhatikan korban pemerkosaan anak dibawah umur inisial N (12) warga Masalima, Kecamatan Masalembu, Dinas Sosial Sumenep langsung bergerak cepak menerjunkan anak buahnya untuk melakukan pendampingan di Polres Sumenep. Rabu, 11/01/2022.

Inisial J selaku pihak perwakilan keluarga bocah malang menuturkan, dua petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Sumenep sudah turit serta melakukan pendampingan dan menemani dirinya di Polres Sumenep

“Setelah memberikan makanan, dua petugas dari Dinas Sosial saat ini bersama kami di Polres Sumenep. Bahkan saat ini sedang menunggu serta membawakan cemilan pada Korban,” terangnya.

Tidak hanya Dinsos, korban pencabulan (N) yang diduga dilakukan oleh oknum kiai inisial AW yang juga sebagai RT Desa Masalima, Kecamatan Masalembu Sumenep ini juga didampingi oleh kuasa hukum yang telah ditunjuk keluarganya.

“Saat ini pengacara yang sudah ditunjuk keluarga, korban juga ikut mendampingi di ruangan,” terang dia.

Pihaknya berharap, ada upaya intensif berkelanjutan dari Dinas Sosial Kabupaten Sumenep

“Harapan saya agar Dinas Sosial Kabupaten Sumenep ini bisa berada di garda terdepan terhadap masalah-masalah sosial. Apalagi kasus ini menyangkut pelecehan anak dibawah umur, ditambah lagi secara finansial keluarga korban bisa dikatakan ekonomi kelas bawah, tentu lembaga sosial ini harus lebih responsif menyikapi kejadian ini, dan benar-benar bisa menjamin kehidupan sosial seluruh Masyarakat terutama kelas bawah,” harap J.

Sejauh ini, lanjut dia, pihak Dinsos sudah melakukan hal yang dinilainya cukup baik.

“Tadi pagi sudah nganter nasi kotak, sempat juga menawarkan rumah aman untuk dijadikan tempat tinggal. Katanya pihak Dinsos, tempat tersebut sudah dibooking 2 Minggu sebelumnya, cuma saya bilang bahwa keluarga lebih nyaman bersama saya,” lanjutya.

Kendati demikian, pria familiar ini mengeluhkan kejadian saat baru datang dari Kepulauan Masalembu.

“Saya juga sempat bilang waktu itu, ini kan dari Kapal perlu istirahat perjalanan jauh, tapi kenapa dibawa ke Polres ? Sementara sebelum datang komunikasinya dengan Saya mau langsung dibawa ke rumah aman. YA saya menyetujui, tapi ternyata langsung dibawa ke Polres Sumenep,” ungkapnya.

J menambahkan, saat pihak Dinsos tidak Kooperatif, korban beserta bibi korban menghubunginya untuk minta dijemput sampai nangis nangis.

“Ya saya langsung jemput,” tambahnya.

Terakhir, pria yang memiliki kepedulian tinggi terhadap Disparitas kepulauan ini meminta agar Dinas Sosial Kabuaoten Sumenep bisa membantu memberikan konseling untuk memulihkan mental korban agar bisa mewujudkan harapan dan cita-citanya kembali.

“Terus terang saja, korban pencabulan ini sangat memerlukan pertolongan pemulihan mental. Oleh sebab itu, sebagai perwakilan dari keluarga korban pencabulan ini, saya meminta agar Dinsos Sumenep lebih aktif lagi untuk memberikan solusi karena sudah diketahui bersama bagaiamna keadaan korban saat ini yang cukup depresi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Sosial ( Kadinsos) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur klaim penjemputan yang dilakukan oleh wartawan dengan mengendarai mobil ke Polres Sumenep pada  10/01/2022 tidaklah benar.

Hal itu dikemukakan Kadinsos Sumenep, Achmad Dzulkarnain kepada Detikzone.net melalui panggilan WhatsApp.

“Tidak benar pemberitaan itu,” tutur dia saat disinggung mengenai pemberitaan ihwal penjemputan wartawan kepada korban cabul oknum kiai AW usai membuat laporan di Polres Sumenep. Rabu, 11/01.

Bahkan Kadinsos terkesan kepedean dan menyebut bahwasanya yang menjemput korban usai membuat laporan di unit PPA Polres Sumenep adalah Dinsos.

“Yang pertama kali dihubungi itu adalah kami mas, silahkan kroscek di Polres mas. Apa ini mau ditindaklanjuti ke Polda kita tahu duluan, makanya kita rembuk dulu. Kita juga sudah melakukan penjemputan saat di pelabuhan bahkan melakukan pendampingan terhadap Korban di Polres Sumenep,” ungkap Kadinsos kepada Detikzone.

Sementara itu, pihak perwakilan keluarga korban yang turut mendampingi korban, inisial J menuturkan jika yang menjemput korban dan keluarganya saat di Kalianget itu memang dari Dinas Sosial.

“Kalau dari Kalianget, memang dibawa oleh mobil Dinsos, karena katanya mau dibawa ke rumah aman. Akhirnya saya ijinkan. Namun ternyata langsung dibawa ke Polres, padahal korban dan bibinya memerlukan istirahat yang cukup karena kelelahan,” terang J.

Sebab, beber tokoh pemuda Kepulauan Masalembu ini, seandainya dirinya tahu mau langsung dibawa ke Polres, maka tidak akan ia ijinkan.

“Karena selain serangan psikologi, korban juga kecapean dan memerlukan istirahat,” pungkasnya.

Berkaitan dengan kasus tersebut,  Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko membenarkan bahwa kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa bocah malang inisial N (12)  saat ini sudah menyeret nama baru, yakni pamannya sendiri.

Tinggalkan Balasan