SUMENEP, Detikzone.net- Oknum guru ngaji sekaligus ketua RT bahkan dikabarkan menjabat sebagai Perangkat Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep tega melakukan tak terpuji dengan melakukan dugaan tindak pidana pencabulan/ pemerkosaan kepada santrinya yang masih dibawah umur. Senin, 09/01/2022.
Kasus itu terkuak setelah si korban NP (12) yang masih duduk di Bangku Sekolah Dasar (SD) ini menceritakan kebejatan Guru ngajinya inisial A kepada paman dan bibinya.
Hal itu dikemukakan oleh warga setempat inisial AJ, yang menjadi informan terpercaya media ini.
“Menurut pengakuan korban, dirinya sudah diperkosa/dicabuli mulai dari kelas 4 SD sampai skrng kelas 6 SD, 3 kali diperkosa,” ujar Sumber informasi kepada Detikzone.net. Senin, 09/01.
Pertama dan kedua, kata dia, dilakukan di langgar atau gubuk tempat istirahat. Ketiga kalinya dilakukan di kamar mandi.
“Pada saat itu, korban dibangunkan dan diajak ikut karena pelaku adalah guru ngajinya akhirnya korban ikut, dan di kamar mandi dipaksa telanjang kemudian diperkosa, saat mau berteriak kesakitan pelaku mengancam membunuh dengan celurit,” kata sumber informasi inisial AJ melanjutkan.
Ironisnya, imbuh dia, pelaku merupakan oknum perangkat desa Masalima yang berstatus menjadi RT di Dusun Baru.
“Pelaku juga adalah guru ngaji yang banyak muridnya,” imbuh AJ.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Masalima, Kecamatan Masalembu, Budi Santoso mengatakan bahwa terduga pelaku masih belum diperiksa dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Unit PPA Polres Sumenep.
“Terduga pelaku belum diperiksa. Kasusnya dilimpahkan ke PPA, korban dan terduga pelaku masih di kapal, kemungkinan sore nyampek Kalianget,” tuturnya.
Mengaku belum ada pemeriksaan, media ini menyinggung ihwal pernyaataan yang disampaikannya secara detail di media online, pihaknya beralibi bahwa yang ditayangkan media hanya ditambahi sendiri.
“Bukan. Ditambahi sendiri. Bukan diberita itu,” tuturnya kebingungan.
Berkaitan dengan kasus yang mencoreng Marwah guru ngaji dan Pemerintah Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Masalima, Ribud Waidi juga belum ada tanggapan dan klarifikasi walaupun sudah dikonfirmasi.
Bahkan, hingga berita ini tersaji ke Publik, Kades Masalima, Kecamatan Masalembu, Darussalam yang biasa dipanggil UUS belum juga menanggapi konfirmasi dikarenakan tidak mengangkat telepon dari media ini.