Jakarta, Detikzone.net – Dua siswi Madrasah Aliyah (MA) Umar Mas’ud mewakili Jawa Timur pada Jambore Pelajar Teladan Bangsa IX 2022, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 27–30 Desember 2022.
Kegiatan yang diikuti siswa ini diselenggarakan Maarif Institute bertujuan untuk membangun ketahanan komunitas berbasis sekolah, utamanya para pelajar ini diikuti oleh oleh 100 peserta yang berasal 59 kota/kabupaten, dan 21 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Hikmah, S.H. selaku Waka Kesiswaan MA Umar Mas’ud mengatakan bahwa, Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2022 adalah sebuah program pembelajaran yang diselenggarakan Maarif Institut, dimana kegiatan tersebut mempertemukan pelajar seluruh Indonesia dalam rangka menciptakan Gen Z yang kritis dan berwawasan luas.
Menurutnya, tidak mudah untuk bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.
“Karena ada seleksi yang harus diikuti setiap calon peserta. Karena hanya 100 pelajar yang lolos seleksi bisa ikut Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2022,” jelasnya
Sementara, Hikmah menyampaikan bahwa seleksi diantaranya adalah setiap calon peserta harus menulis esai sebanyak 300 – 500 kata, membuat video dari esai tersebut dan membuat lembar motifasi. Lalu persyaratan tersebut dikirim melalui link terkait dengan seleksi yang ketat.
“Dan Alhamdulillah dua siswi MA Umar Mas’ud atas nama: Dwi Kurniawati, XII IPS dan Eka Laila Wahyuni, XII IPA lolos seleksi,” ujarnya.
“Sangat mengapresiasi siswa yang sudah menunjukkan bakat dan prestasinya. Semoga menginspirasi peserta didik yang lain,” tutupnya, Rabu (28/12/2022).
Ia menambahkan, Acara yang diselenggarakan tiap tahun ini sempat terhenti selama 2 tahun pada 2020 dan 2021, karena pandemi covid-19.
“Bentuk kegiatan jambore ini menggunakan metode antara model pembelajaran dalam dan luar ruangan serta memadukan model kompilasi teori dan praktik di lapangan dengan harapan bisa memberikan konteks pada teks yang disajikan,” tambahnya.
Sementara, Koordinator Jambore Pelajar, Pipit Aidul Fitriya, mengungkapkan, kegiatan-kegiatan dalam ruangan seperti ceramah, pemutaran dan diskusi film; serta kegiatan di luar ruangan, seperti simulasi, bermain peran, permainan edukatif, dan kunjungan kepada komunitas lintas agama dan budaya.
“Diharapkan membuat peserta menjadi lebih bersemangat dan termotivasi dalam pembelajaran serta memperkuat nilai-nilai toleransi dengan melakukan perjumpaan dan dialog lintas agama dan budaya,” tuturnya.
Sebab, ujar dia, semua rangkaian kegiatan Jambore ini ditujukan bagi generasi penerus agar dapat mewarisi cita-cita dan pemikiran-pemikiran inklusif Buya Syafii, yang selama hidupnya tak pernah berhenti menyuarakan nilai-nilai toleransi, pluralisme, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Selain itu agar menjadi bagian dari pemecah masalah (problem solver) dalam berbangsa dan bernegara.
“Selain Jawa Timur, provinsi yang mengirimkan delegasi dari Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku,” tandasnya.
Berkaitan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat membuka kegiatan ini, mengingatkan para pelajar yang terpilih melalui seleksi ini untuk menjaga semangat persatuan dan kebinekaan.
“Saya mendukung penuh kegiatan jambore pelajar ini sebagai upaya untuk membangun karakter bangsa sesuai dengan ideologi Pancasila dengan berbagai ragam aktivitas untuk menyibukkan pelajar dengan aktivitas yang positif,” ungkapnya.
Lebih lanjut Muhajir mengungkapkan, nilai-nilai yang diusung Maarif Institute hingga dikatakan seorang menjadi Pelajar Teladan berupa berakhlak mulia, berpikir secara lokal-nasional-global, gotong royong, mandiri, kritis, dan kreatif, sejalan dengan apa yang digariskan oleh Kemenko PMK.