Uncategorized

Butuh Penanganan Segera, Ratusan Lansia di Bawean Terdeteksi Katarak

1168
×

Butuh Penanganan Segera, Ratusan Lansia di Bawean Terdeteksi Katarak

Sebarkan artikel ini
IMG 20221129 WA0095

Bawean, Detikzone.net – Seperti yang diketahui, bahwasanya Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar di Indonesia. Penderitanya butuh penanganan segera untuk menghindari kebutaan.

Baru ini, temuan mengejutkan datang dari Kecamatan Tambak (Pulau Bawean), Kabupaten Gresik, ternyata ratusan warganya terindikasi Katarak dan beberapa diantaranya bahkan tidak mengetahuinya.

Berdasarkan pemeriksaan mata dasar tim Eyelink Foundation di Kecamatan Tambak selama 3 hari (24 s.d 26 November 2022) ditemukan 112 lansia yang terindikasi Katarak dan 41 lansia terindikasi Pterygium dari total 389 lansia yang diperiksa dari 13 desa. Pemeriksaan tersebut dilakukan di Puskesmas Tambak.

“Beberapa diantaranya memang mengeluh mata buram dan terkendala dalam beraktivitas, namun menganggap hal ini bukan suatu masalah besar,” tutur Kordinator tim Eyelink Foundation Surya Bagus Jatmiko.

IMG 20221129 WA0096

Ia menyebutkan, skrining (pemeriksaan mata dasar) ini merupakan agenda pembuka dari program “Membuka Lentera Bawean” Eyelink Foundation dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Gresik, Natamata Eyewear, Klinik Mata KMU, Perdami, IDI, Ika Unair, Kodim, dan masih banyak lainnya. Dimana program ini memang fokus dalam pemberantasan kebutaan karena gangguan penglihatan dalam kurun waktu 1 tahun ke depan hingga akhir Desember 2023.

“Selain operasi katarak gratis, kita juga berikan operasi pterygium gratis dan kacamat gratis bagi siswa sekolah,” jelas Surya.

Sementara itu, Kurdi (64) mengakui terbantu dengan adanya pemeriksaan ini. Gejala mata buram yang ia alami selama ini terjawab sudah.

“Ternyata Katarak ya!,” cetus warga Dusun Teluk Jati.

Menurutnya, penglihatannya mulai buram di beberapa tahun terakhir. Karena masih merasa bisa beraktivitas, maka hal ini tidak terlalu ia khawatirtkan. Ia bersyukur, bila sebentar lagi ia akan melakukan aktivitasnya sebagai nelayan kembali dengan penjelasan lebih jelas.

“Sudah tidak sabar untuk segera dioperasi, tadi juga sudah dijelasklan kalau operasinya cepat dan tidak sakit, jadi lega,” ungkapnya saat diperiksa.

Kepala Puskesmas Tambak, dr. Zulfiyan Nasrullah mengungkapkan dengan datangnya tim Eyelink Foundation ini sangat membantu masyarakat. Sebab, poli mata dan juga tindakan operasi Katarak belum ada di sini. “Sedangkan akses untuk periksa ke Gresik membutuhkan biaya, mulai dari transportasi hingga penyewaan yang membutuhkan tambahan biaya,” terangnya.

Menurutnya, ini sangat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu, termasuk membantu mencegah kebutaan akibat Katarak.

Menurut Surya selaku ketua Koordinator tim Eyelink foundation, karena penemuan penderita katarak yang cukup tinggi, pihaknya melanjutkan pemeriksaan mata di Puskesmas Sangkapura, Bawean. Senin (28/11/2022).

Dikatakannya, pasien di Sangkapura juga banyak ditemui yang mengalami gejala katarak seperti penglihatan kabur, penurunan tajam penglihatan, sering berganti kacamata, hingga kerap silau.

“Kalau sudah terindikasi Katarak, maka harus segera dilakukan operasi Katarak untuk mengembalikan kondisi penglihatan agar aktivitas tidak terhambat, dan penderita bisa lebih produktif lagi,” lanjut Surya saat ditemui pada agenda skrining pemeriksaan lanjutan di Puskesmas Sangkapura kemarin.

Tinggalkan Balasan