Sangkapura, Detikzone.net – Pencak silat merupakan seni budaya asli bangsa Indonesia, diseluruh daerah yang ada di Indonesia ada berbagai perguruan Pencak silat yang mempunyai jurus-jurus yang khas sesuai budaya daerahnya masing-masing, tetapi pada intinya pencak silat merupakan ilmu untuk pertahanan diri selain itu juga merupakan olah raga yang kental akan seni dan tradisi budaya.
Demikian juga di Pulau Bawean ada beberapa perguruan pencak silat yang diajarkan secara turun temurun dari leluhur penghuni Pulau Bawean, satu diantaranya adalah Pencak Silat Bhebiyen, sehingga dalam rangka untuk melestarikan seni budaya pencak silat maka di beberapa desa yang ada di Pulau Bawean sering diadakan pertandingan pencak silat antar perguruan ataupun antar dusun, akan tetapi selama masa pandemi covid-19 kegiatan tersebut tidak pernah diadakan lagi.
Dan kini situasi Pandemi mulai melandai, Kepala Desa Balikterus, Azis dengan dibantu oleh para Pendekar Pencak Silat Bhebiyen (Bawean) serta Peltu Wega W. Gaffar Babinsa Koramil 0817/17Sangkapura mengadakan kembali pertandingan pencak silat antar dusun di Desa Balikterus, Kec. Sangkapura. dan ternyata kegiatan ini, sangat dinantikan oleh seluruh lapisan masyarakat, sejatinya pertandingan pencak silat antar dusun bertujuan untuk menjaga kelestarian adat istiadat dan seni budaya pencak silat yang ada di Pulau Bawean.
Kades Balikterus mengatakan bahwa sudah lama sekali kegiatan pertandingan pencak silat vakum atau tidak diselenggarakan di Pulau Bawean, akibat pandemi covid-19.
“Namun Alhamdulillah pada akhirnya kami dapat menyelenggarakan pertandingan pencak silat di Pulau Bawean dengan tujuan untuk melestarikan seni budaya bangsa kita, yang bisa menjadi hiburan seluruh masyarakat di Pulau Bawean ini.” ungkapnya.
Peltu Wega W. Gaffar saat dilokasi pertandingan mengatakan bahwa Koramil Sangkapura akan selalu mendukung kegiatan positif yang digelar masyarakat di wilayah Kecamatan Sangkapura.
“Apalagi kegiatan pertandingan Pencak Silat ini bertujuan untuk melestarikan seni budaya bangsa Indonesia, dan antusias peserta begitu besar terbukti begitu diadakan pertandingan pencak silat peserta yang mengikuti sebanyak 110 pesilat se-Bawean.” tuturnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat terutama para pemuda di Pulau Bawean yang punya keahlian Pencak Silat dan juga menunjukkan bahwa perguruan pencak silat di Pulau Bawean masih banyak yang aktif melaksanakan latihan kepada murid-muridnya.
“Saya harap kegiatan seperti ini terus berlangsung sehingga dapat mencetak prestasi yang mebanggakan kedepannya.”Harapnya.
Sementara itu, Ismail salah seorang Pendekar Pencak Silat Bhebiyan mengatakan, pertandingan pencak silat di Pulau Bawean berbeda dengan pertandingan pencak silat yang umum yang menjadi salah satu cabang olahraga.
“Karena pertandingan pencak silat Bhebiyan diawali dengan penampilan kedua peserta memperlihatkan jurus-jurusnya dengan menggunakan senjata pedang.”tuturnya.
Setelah itu, lanjut dia, senjatanya diambil oleh salah seorang sesepuh dari pendekar pencak silat Bhebiyen.
“Kemudian kedua peserta melaksanakan pertarungan untuk mencari pemenangnya dan pertarungannya pun hanya untuk saling menjatuhkan lawan tanpa harus ada jual beli pukulan, seperti adu okol atau gulat atau kuncian dan bantingan saja.” tambahnya.