SUMENEP, Detikzone.net- Sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mencetak santri terampil, Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) kembali galakkan program Wirausaha Santri Entrepreneur dan mengadakan pelatihan kewirausahaan. Jumat, 30/09/2022.
Kegiatan yang dimotori Disbudporapar Kabupaten Sumenep ini dilaksanakan di sejumlah Pondok Pesantren dan diikuti oleh 100 santri dan pemuda Milenial.
“Ada tiga pelatihan yang kami berikan kepada para santri dan pemuda. Tiga jenis pelatihan tersebut meliputi pelatihan membatik, pelatihan membuat blangkon dan pelatihan menjahit,” ujar Kepala Disbudporapar Kabupaten Sumenep Moh. Iksan.
Adanya kegiatan pelatihan tersebut, lanjut eks Kadinsos ini, bertujuan memberikan dan mengasah keterampilan para santri. “Sehingga nantinya, para santri dan pemuda yang sudah terlatih dan terampil tersebut bisa berkembang untuk
membuka peluang usaha ketika sudah kembali ke kampung halamannya,” terang Moh. Iksan.
Oleh sebab itu, Iksan meminta agar pelatihan program wirausaha santri tersebut terprogres. “Jika sudah selesai pelatihan dan para peserta sudah betul-betul bisa membatik, hasilnya bisa dijual,” kata Iksan.
Pihaknya menargetkan pelaksanaan program pelatihan wirausaha santri tuntas pada awal Oktober mendatang. “Insya Allah, minggu pertama bulan Oktober sudah selesai semua,” tutur Kadisbudporapar, Moh Iksan.
Tentunya, sambung Iksan, program yang sudah dilaunching oleh Bupati Sumenep di Pondok Pesantren Al In’an, Kecamatan Gapura, beberapa waktu lalu tersebut tidak hanya sekedar memberikan pelatihan saja, namun juga akan memberikan bantuan peralatan sebagai modal untuk membuka peluang usaha nanti dan membantu para peserta dalam hal pemasaran.
“Untuk pemasaran, kami sudah bekerja sama dengan Diskop UKM dan Perindag agar karya anak-anak ini nanti bisa dibantu pemasarannya,” sambung Iksan.
Disamping itu, komitmen Pemkab Sumenep terus Istiqomah dalam menggalakkan batik khas kota keris Sumenep. Termasuk belangkon. “Untuk pemesanan batiknya, blankonnya bahkan saat menjahit batiknya nanti kepada anak-anak yang sudah dilatih,” pungkasnya.
Berkenan dengan program unggulan tersebut, Bupati Sumenep, Ra Achmad Fauzi mengucapkan terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam pelatihan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkolaborasi dengan Pemkab Sumenep untuk melaksanakan pelatihan bagi para santri. Tiga pelatihan yang kami berikan itu, saat ini memang sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah,” ucap Bupati Sumenep, RA. Achmad Fauzi, S.H., M.H.
Bahkan pada akhir tahun, pihaknya akan melakukan revisi terhadap Perbup terkait seragam ASN. “Untuk hari Jumat Batik Sumenep Pakandangan, motifnya bunga-bunga merah. Hampir sama dengan warna blankon,” ungkapnya.
Kata Bupati, dikarenakan banyaknya ASN di lingkungan Pemkab Sumenep, maka dibutuhkan SDM yang cukup untuk memenuhi kebutuhan terhadap batik, blangkon bahkan tukang jahit. “Oleh karenanya, kami ingin menambah SDM untuk memproduksi itu semua dengan menggali bakat kewirausahaan para santri agar lebih terampil,” katanya.
Sekedar informasi, Pelatihan Wirausaha Santri Entrepreneur Sumenep 2022 tersebut dilaksanakan di 3 zona, yakni zona IV, V, dan I.
Zona IV. Pelatihan membatik mencakup dua kecamatan, yakni Pasongsongan dan Ambunten dan digelar di PP Darul Amin (Pasongsongan) dengan jumlah peserta 20 orang.
Untuk pelatihan membuat blangkon di Zona IV juga mencakup dua kecamatan yakni Dasuk dan Rubaru dan dilaksanakan di PP Nurut Tawwabin (Dasuk) dengan jumlah peserta juga 20 orang.
Zona V. Pelatihan membuat blangkon yang mencakup Kecamatan Gapura dan Batuputih yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-In’an (Gapura) dengan peserta 20 orang.
Untuk pelatihan membatik di Zona V meliputi Kecamatan Batang-Batang dan Dungkek dan digelar di PP Al Kirom (Dungkek) yang jumlah pesertanya yakni 20 orang.
Sementara, untuk pelatihan menjahit dipusatkan di Zona I dan ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Parsanga dengan total peserta 20 orang.
Pesertanya, masing-masing dari Kecamatan Lenteng sebanyak 3 orang, Ganding 5 orang, Bluto 2 orang, Manding 4 orang, Kota 3 orang, dan Kalianget 3 orang.