Songsong Satu Abad Usia NU, Bupati Pamekasan Hadiri Haul Masyayikh Penuh Khidmat

857
×

Songsong Satu Abad Usia NU, Bupati Pamekasan Hadiri Haul Masyayikh Penuh Khidmat

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1663260875873

Pamekasan, Detikzone.net- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menghadiri pengajian akbar, haul masyayikh dan tokoh NU yang dilaksanakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tlanakan, Rabu (14/9/2022) malam.

Tampak khidmat, acara itu pun dihadiri ribuan jama’ah.

“Keberadaan Indonesia ini tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Nahdlatul Ulama (NU), NU hadir menjadi perekat kebangsaan, dan NU hadir untuk menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Indonesia merdeka karena perjuangan para alim ulama,” ujar Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberikan sambutan.

Kata Baddrut Tamam, perjuangan ulama dan NU dalam memerdekakan Indonesia penuh dengan pertumpahan darah, mempertaruhkan harta dan nyawa demi tegaknya NKRI. Sehingga, para penerus perjuangan itu harus bisa menjaganya dengan baik, tidak mudah diobok-obok oleh ideologi lain.

“Jika dulu pra kemerdekaan menjalankan amalan agama antara hidup dan mati, kita sekarang menikmati kemerdekaan ini bukan antara hidup dan mati, tetapi antara sungguh-sungguh berjuang atau tidak,” tegasnya.

Baca Juga ‘ Ditengarai Ketersinggungan, Sejumlah Kader HMI Diduga Jadi Korban Penganiayaan Aktivis PMII

Baca Jug ; Ingin Cetak Generasi Hebat, Jadi Alasan Bupati Tamam Gelontor Ribuan Beasiswa

Menurutnya, kesungguhan dalam perjuangan bisa dilihat dari cara menjalankan perjuangan tersebut. Perjuangan membutuhkan ketulusan hati dengan berpondasikan mengabdi kepada agama, bangsa dan negara.

“Kalau hati kita lurus dalam perjuangan dan pengabdian, insyaallah perjuangan kita, silaturrahim kita, gagasan kita, dan langkah kita akan lurus. Karena perjuangan dulu antara hidup dan mati, maka perjuangan sekarang antara serius dan tidak serius,” ungkapnya.

Pihaknya menyampaikan selamat atas pelaksanaan pengajian akbar, haul masyayikh dan tokoh Nahdlatul Ulama menyongsong satu abad perjalanan NU berkontribusi, menjadi perekat keagamaan, kebangsaan, dan kenegaraan.

“Tidak ada yang lebih terhormat antara pengurus cabang, pengurus MWC, pengurus banom dan lain-lain, semuanya terhormat sesuai dengan perannya masing-masing. Yang tidak jadi pengurus pun terhormat, ayo berjuang, bergandengan tangan menjaga amaliyah diniyah, annahdliyah ini,” ajak dia.

Pada ksaempatan itu, dirinya sengaja menggunakan sarung produksi Pamekasan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program wirausaha baru (WUB) dengan strategi desa tematik.

Pemkab Pamekasan memberikan pelatihan usaha gratis, bantuan alat produksi, bantuan modal dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasarannya.

“Karena sudah terbukti kalau Pamekasan bisa produksi sarung, ayo ranting NU, muslimat, fatayat, IPNU ayo kita dorong makmur ekonominya, khusyu’ ibadahnya untuk bisa melaksanakan warisan leluhur. Pemkab siap menfasilitasi ekonomi bergerak dari bawah, makmur, merata berkeadilan berdasarkan nilai-nilai agama,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan