Sumenep, Detikzone.net- Segerombolan Pelaku penculikan warga Lapa Laok (Sukki), Kecamatan Dungkek, diringkus jajaran Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur. Senin, 05/09/2022.
Penangkapan tersebut melibatkan kerjasama apik antara kepolisian dan Koramil Pasongsongan saat melakukan pencarian intensif tatkala ada laporan warga Dungkek yang keluarganya diculik oleh orang tak dikenal.
Sehingga dengan upaya intensif tersebut, petugas berhasil melakukan penghadangan terhadap mobil yang ditumpangi korban dan pelaku di sebelah Timur Puskesmas Pasongsongan.
Pantauan di Lokasi hingga pukul 00.00 wib, segerombolan pelaku penculikan yang melakukan cara cara biadab tersebut sudah dilakukan pemeriksaan dan penahanan di Polres Sumenep. Sementara, korban sudah dibawa pulang oleh keluarga dan Kades Lapa Laok, Imam Gazali.
Kasus ini menjadi atensi dan ditangani Unit Idik I Satreskrim Polres Sumenep, Polda Jatim.
Saat dimintai keterangan oleh Detijkzone terkait motif penculikan yang dilakukan oleh sejumlah orang tersebut, istri Korban bernama Su’udiyah menceritakan kejadian yang menimpa suaminya.
“Masalahnya itu terkait uang investasi tambak udang sekitar 10 tahun yang lalu dengan orang Bangkalan. dengan nilai uang kurang lebih Rp. 150 juta,” ujar dia sembari berlinang air mata.
Akan tetapi, lanjut istri korban, tambak udang tersebut 7 kali mengalami gagal panen hingga merugi 1 Miliar.
“Kerugian selama 7 kali Panen tersebut hampir 1 Miliar. Dan uang Mohassin selaku investor sebesar Rp. 150 juta. Terkait kerugian tersebut ada catatannya, bahkan dia menyuruh kita sabar,” lanjutnya.
Atas kerugian tersebut, dirinya mengalami kebangkrutan dan sudah lama tidak memiliki usaha tambak karena habis modal.
“Akan tetapi, secara tiba -tiba, suami saya diculik oleh Muhasin dan kawan kawannya menggunakan mobil. Padahal masalah tambak ini sudah lama sekira sepuluh tahun,” bebernya.
Baca juga : Warga Dungkek Diculik, Jajaran Resmob Polres Sumenep Gerak Cepat Amankan Pelaku
Baca Juga : Dihadang Anggota TNI-Polri, Pelaku Penculikan Warga Dungkek Keok di Wilayah Pasongsongan
Ketika disinggung, apakah ada perjanjian tertulis dengan warga Bangkalan selaku investor tersebut, pihaknya menjawab tidak ada.
“Tidak ada mas. Dia kan bekerja di Malaysia dan sistem kepercayaan,” ucap Su’udiyah.
Sementara itu, korban penculikan Sukki saat diwawancarai di Mapolres Sumenep mengatakan bahwa dirinya juga diancam dibunuh.
“Tangan dan kaki saya diikat, kemudian saya diancam akan dibunuh jika bergerak dan berteriak,” kata Sukki. Senin, 05/04.
Korban yang sudah bermuka bonyok ini menambahkan Pihaknya juga dipukuk terus menerus didalam mobil.
“Saya terus dipukul, tangan dan kaki saya diikat,” tandasnya.
Demi mengungkap fakta dan menyelaraskan temuan di Lapangan, Detikzone.net menerima pesan WhatsApp dari Ipda Sirat yang sebelumnya sibuk melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.
“Terkait penculikan, YA
Benar sudah ditangkap Resmob,” Jawab Kanit Idik I Satreskrim Polres Sumenep kepada Detikzone. Senin 01.40 wib.
Ditanya, apa motif kejahatan penculikan tersebut, Ipda Sirat mengatakan bahwa terkait hutang piutang.
“Masalah hutang piutang ,
Kemudian langsung diculik, Besok Langsung ke Humas,” ungkap Kanit yang selalu berpenampilan modis ini.
Tak puas dengan jawaban sang Kanit, Detikzone.net menjalarkan pertanyaan, apakah hutang piutang tersebut ada bukti tertulis dan bermaterai ? Ipda Sirat SH bertutur bahwa tidak ada.
“Tidak ada mas,” tuturnya.
Detikzone.net kan terus mengawal kasus penculikan brutal ini hingga tuntas dan korban mendapatkan keadilan yang seadil- adiknya .