Uncategorized

Telan Ratusan Juta Dana Desa, Swalayan Mangkrak di Pasongsongan Jadi Rumah Hantu

1714
×

Telan Ratusan Juta Dana Desa, Swalayan Mangkrak di Pasongsongan Jadi Rumah Hantu

Sebarkan artikel ini
20220902 095402 0000

Sumenep, Detikzone.net- Pembangunan Swalayan di desa Pasongsongan yang sumber dananya dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2020 dengan nilai fantastis ratusan juta sudah dua tahun mangkrak. Jumat, 02/09/2022.

Pembangunan yang direncanakan oleh pihak desa untuk membangkitkan geliat perekonomian masyarakat dan perkembangan pada pendapatan desa dengan pengelolaan yang akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seakan tak mujarab, bahkan ironisnya, bangunan tersebut terkesan tak terurus dan tak bermanfaat.

Lucunya, selain terkesan kumuh, bangunan yang didirikan atas nama uang rakyat tersebut, kini beralih fungsi menjadi lahan parkir mobil milik pengusaha di pasongsongan.

Dengan demikian, proyek yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Pasongsongan tersebut tidak ada kejelasan asas manfaat untuk masyarakat desa Pasongsongan.

Adanya fakta tersebut, memantik respon sejumlah elemen bahkan menjadi perbincangan dan sorotan masyarakat yang peduli terhadap kemajuan desa Pasongsongan

Menurut salah seorang masyarakat yang menjadi informan terpercaya media ini menyampaikan kekecewaannya atas pihak- pihak yang bertanggung jawab atas mangkraknya bangunan tersebut.

“Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang kebetulan berdomisili di desa Pasongsongan sebagai putra desa berharap pengelola anggaran DD yang di transfer dari APBN bisa langsung bermanfaat tidak seperti pembangunan SWALAYAN yang sudah dua tahun mangkrak dan tidak ada manfaatnya kepada masyarakat desa Pasongsongan ini,” ujar informan yang namanya enggan ditulis.

Bahkan kata informan terpercaya, Bangunan tersebut kelihatan seperti rumah hantu.

“Sudah kelihatan seperti rumah hantu dan tak terurus,” keluhnya.

Menurut dia, seharusnya anggaran tersebut diprioritaskan untuk kepentingan yang muaranya demi kesejahteraan masyarakat, bukan pembangunan Swalayan yang hanya dijadikan sebagai sarang hantu dan tidak jelas seperti itu.

“Seyogyanya, segala kebijakan terkait anggaran besar dari Dana Desa tersebut harus bermuara demi kepentingan masyarakat.  Dan alangkah baiknya, anggaran yang  diduga hanya dihambur- hamburkan tersebut dipergunakan untuk menciptakan lapangan kerja masyarakat Pasongsongan dengan menggerakkan potensi desa,” tuturnya.

Demi mengungkap fakta, Detikzone.net melakukan penelusuran lebih jauh dan mengonfirmasi Kepala Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang dilantik pada akhir tahun 2019, Ach. Saleh Hariyanto.

Melalui aplikasi WhatsApp, mangkraknya proyek tersebut dibenarkan oleh Kepala desa Pasongsongan bahkan beralibi karena efek Pandemi.

“Betul. Itu sudah dua tahun vakum dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Dimana beberapa persen harus di anggarkan kepada BLT DD Covid 19 yang Insyaallah akan secepatnya dilanjutkan pembangunannya setelah pandemi Covid 19 dinyatakan sudah aman,” jelas Kades yang juga yang di percaya sebagai AKD Pasongsongan ini.

Sementara itu, sebagai pengawal kebijakan pemerintah, Lembaga KPK Nusantara DPC Sumenep mewakili sekretarisnya saat ditemui di Sekretariat memberikan pernyataan singkat mengenai proyek mangkrak tersebut.

“Setahu saya memang benar adanya pembangunan proyek tersebut. Dan selama dua tahun ini tidak selesai dan mangkrak. Padahal pada saat akan dilakukan pembangunan itu dihadiri bapak Bupati Sumenep,” tutur H. Zainal.

Aktivis yang kerap kali jadi mentor aktivis junior ini juga membenarkan dana yang dibangun tersebut berasal dari Dana Desa.

“Dana DD tahun 2020. Artinya sudah masuk kepada SPJ Dana Desa Tahun itu pastinya Inspektorat tahu. Dan ketika alokasi anggaran DD teralokasikan namun tidak bermanfaat pada masyarakat selama ini, pihak dinas terkait di daerah Kabupaten yang lebih tahu dalam menyikapi, sebelum masyarakat mengambil langkah yang lebih melebar lagi,” tandas aktivis kritis ini.

 

Tinggalkan Balasan