Oelamasi, Detikzone.net-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Repulik Indonesia (RI) dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan pengolahan produk ikan untuk kelompok masyarakat di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari yakni, tanggal 29-30 Agustus 2022 dengan melibatkan 300 orang peserta dari kelompok pengolah produk ikan yang berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini dibuka pada Senin, (29/08/2022) oleh Yohanis Fransiskus Lema secara daring melalui aplikasi Zoom dari Jakarta, sementara peserta yang didampingi Dinas Kelautan dan Perikanan masing -masing mengikuti dari dua lokasi berbeda yakni gereja Ebenhaizer Oeba untuk peserta Kota Kupang, dan gereja Bethesda Tarus untuk peserta dari Kabupaten Kupang.
Dalam sambutan pembukaan, politisi yang akrab disapa Ansy Lema ini mengatakan masih dalam suasana HUT ke-77 Kemerdekaan RI, optimisme harus terus dipupuk agar semua bisa bekerja lebih cerdas, berjuang lebih keras, bergotong royong dan bergandeng tangan untuk bisa bangkit secara lebih kuat dan pulih lebih cepat.
Dirinya berharap sektor kelautan dan perikanan sungguh hadir dan memberikan manfaat yang nyata untuk rakyat Indonesia, termasuk di NTT.
Ia juga meminta maaf karena tidak dapat hadir secara langsung, karena DPR RI telah memasuki masa sidang dan dijadwalkan akan rapat secara langsung bersama tiga Menteri yakni, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pertanian yang merupakan mitra Komisi IV.
Ansy menjelaskan perlu menyampaikan langsung aspirasi, kebutuhan dan permasalahan masyarakat di NTT.
“Komunikasi secara langsung dengan para Menteri, Dirjen dan para pengambil kebijakan tentu sangat penting agar dapat memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi rakyat NTT di level nasional,” ujarnya.
Menurutnya, Komisi IV DPR RI adalah komisi kerakyatan, komisi akar rumput, komisi wong cilik, komisi yang sangat cocok dengan Provinsi NTT. Lanjut Ansy Jika membuka data Badan Pusat Statisik (BPS), mayoritas masyarakat NTT bersandar pada mata pencaharian sebagai petani, peternak dan nelayan.
“ NTT adalah provinsi dengan potensi perikanan yang luar biasa. Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan perekonomian daerah, NTT perlu melihat bahwa laut adalah masa depan, Kita tidak bisa lagi memunggungi wilayah lautan. Potensi dari laut harus benar- benar dimanfaatkan,” ungkapnya.
Ansy menjelaskan pelatihan hari ini sebagai bentuk perhatian, kepedulian, dan keberpihakan anggota DPR RI bekerjasama dengan KKP untuk memotivasi, menopang, dan mengembangkan sektor UMKM yang memproduksi dan mengelola produk-produk hasil laut seperti ikan.
“Ibu dan Bapak dilatih oleh tenaga profesional dari Kementerian untuk bisa mengembangkan produk olahan menjadi lebih bernilai jual dan diminati konsumen,” tandasnya.
Sementara itu menurut Kepala Bidang Pengelolaan dan Peningkatan usaha Produk Perikanan dan Kelautan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kupang Anika Carolina, S.PI, M.SI ketika ditemui wartawan di Gereja Bethesda Tarus, Selasa, (30/08/2022) mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat bagus untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilan melalui produk hasil perikanan sehingga dapat membantu mengurangi stunting khususnya di Wilayah Kabupaten Kupang.
“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kupang agar lebih lagi meningkatkan produk-produk unggulan sektor Perikanan sehingga bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi. Terkhusnya untuk Pak Ansy Lema agar lebih meningkatkan kinerja kerja khususnya pembangunan kolam ikan di wilayah Kabupaten Kupang” ujarnya menutup percakapan.
Pantauan media ini, kegiatan tersebut ditutup dengan acara pose bersama peserta pelatihan dan sejumlah ASN dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kupang.