Sangkapura, Detikzone.net – Kelompok Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Bawean, yaitu Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan STIT Raden Santri (Bawean) bersama Pemerintahan Desa (Pemdes) Pudakitbarat menggelar selamatan Desa sekaligus acara penutupan KKN Kolaborasi.
Turut hadir Kepala Desa Pudakitbarat, Tobron, Camat Sangkapura, Muhammad Syamsul Arifin, S.Sos., M.M., Kapolsek Sangkapura AKP M. Suja’i, S.H., M.H., Danramil 0817/17 Sangkapura Kapten Arh Kuntoko dan Tokoh Agama serta Masyarakat Pudakitbarat dan sekitarnya. Kegiatan ini dipusatkan di Area Pemakaman Jujuk Tampo, Desa Pudakitbarat, Kecamatan Sangkapura.
Dalam kesempatan itu pula Camat Sangkapura, M. Syamsul Arifin, meresmikan Makam Jujuk Tampo sebagai Eko Wisata Religi dan menyaksikan penyerahan SK Kepala Desa kepada H. Zainal selaku Ketua Kepengurusan Ekowisata religi.
“Pemdes Pudakitbarat bersama Mahasiswa KKN Kolaborasi UINSA (Surabaya) dan STIT Raden Santri (Bawean) telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya, anggota KKN kolaborasi bersama masyarakat bergotong royong membersihkan area pemakaman, penelitian tentang sejarah makam Jujuk Tampo dan pengembangan eko wisata religi,” ungkap Tobron, Selasa (23/08/2022).
Ia juga mengatakan, dengan diadakannya penelitian oleh adik-adik Mahasiswa KKN Kolaborasi UINSA (Surabaya) dan STIT Raden Santri (Bawean) ini, mampu mengungkap fakta sejarah asal-usul makan Jujuk Tampo, tutur Tobron.
Lebih lanjut Tobron memaparkan, dengan sejarah makam Jujuk Tampo tersebut, Desa Pudakitbarat diharapkan bisa mengembangkan eko wisata religi yang ada sehingga tercipta kemajuan ekonomi rakyat dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat, harap Tobron.
Nikmatul Hamidah salah anggota KKN menuturkan, ada 20 Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Kolaborasi ini. Diantaranya; 10 Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan 10 Mahasiswa STIT Raden Santri (Bawean).
“Kami telah melaksanakan kegiatan KKN, sejak tanggal 12 Juli 2022 dan Alhamdulillah masyarakat dan Pemerintah Desa Pudakitbarat menerima kami dengan ramah”, tutur Nikma nama panggilan akrabnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nikma juga menyampaikan, dengan temuan-temuan peninggalan sejarah Jujuk Tampo, kita mampu menggali eko wisata dan mampu riliskan bertepatan dengan selamatan Desa saat ini.
“Dan Alhamdulillah dengan telah terbentuknya Kepengurusan eko wisata Makam Jujuk Tampo dan diharapkan memberikan barokah terhadap masyarakat sekitarnya,” tutupnya.