Sumenep, Detikzone.net- Ratusan masyarakat menggeruduk Kantor BPN Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selasa, 23/08/2022.
Dalam aksi tersebut, para orator memberikan pernyataan secara fulgar dan mempermalukan para oknum oknum BPN di Kantor yang disebutnya sebagai sarang Mafia tanah.
“Padahal Kementerian agraria sedang bertransformasi. Kenapa BPN Sumenep masih ingin bermain main,” sebut orator aksi, Nurahmat.
Bahkan secara tegas, Nurahmat mempertanyakan prosedur sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala BPN beberapa hari yang lalu.
“Prosedur seperti apa yang bapak Maksud? Harus anda ketahui bahwa sudah banyak masyarakat yang dirugikan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab yang bekerjasama dengan BPN ini,” tegas Nurahmat.
Aktivis pergerakan tersebut juga meminta agar BPN Sumenep menggagalkan semua pengajuan yang diajukan oleh yayasan Penembahan Sumolo.
“Gagalkan semua pengajuan yayasan Penembahan Sumolo, karena sudah banyak masyarakat yang dirugikan oleh ulah para oknum ini,” tandasnya.
Nurahmat menambahkan, mulai tahun 2009 sudah banyak masyarakat yang dirugikan oleh ulah oknum oknum BPN ini.
“Tanah hak milik disertifikat menjadi milik negara Hak Pakek setalah itu dijual. Apakah boleh itu diprosedurkan? Tidak Sampek 10 tahun kemudian dijual,” tutur Nurahmat.
“Saya mohon kepada Kapala BPN Sumenep, Agus agar mengevaluasi kinerja oknum oknum yang tidak bertanggung jawab,” imbuh Nurahmat.
Baca Juga : Usai Gelar Aksi Dukungan di Depan Makodim Sumenep, Ratusan Masyarakat Geser Tempat ke Kantor BPN
Sementara, Kades Kabunagung, Bustanul Affa, secara lantang turut menyuarakan aspirasi atas nama masyarakat dan warganya.
“Tanah Kodim saja mau di sertifikat apalagi tanah tanah masyarakat. Dan Perlu saya jelaskan, yayasan Penembahan Sumolo bukan Penembahan Sumolo. Kalau boleh saya tanya yayasan Penembahan Sumolo ini berdiri tahun berapa? Jadi untuk mengklaim suatu objek lahan itu harus dibuktikan dengan bukti legalitas yang jelas,” jelasnya.
Bahkan ia menyebut bahwa Penembahan Sumolo sudah piawai melakukan aksi surat menyurat tatkala ada pergantian Komamdan Kodim bahkan Kapolres.
“Setiap pergantian Kapolres Bahkan Kodim, Yayasan Penembahan Sumolo ini memang sangat mahir dalam surat menyurat. Mereka selalu beralibi bahwa tanah yang ia klaim adalah tanah warisan. Ini pembodohan. Dan saya meminta agar ulah yayasan Penembahan Sumolo ini tidak berkelanjutan, saya mewakili pemerintah desa Kebunagung dan masyarakat kabupaten Sumenep karena Penembahan Sumolo sudah melebihi porsi dan kapasitasnya,” beber Kades Bustanul Affa.
“Ingat, Pemerintah desa Kebunagung memiliki data yang valid bukan data Ecek Ecek berdasarkan surat wasiat yang masih alibi,” ulasnya.
Ia mencontohkan misalkan Bupati Sumenep memiliki yayasan, apakah tanah se-Kabupaten milik Bupati Fauzi.
‘Bahkan, jika Joko Widodo mendirikan yayasan apakah tanah se indonesia ini milik Jokowi. Ketahuilah bahwa Negara Republik Indonesia ini sudah bukan kerjaaan lagi,” katanya mengistilahkan.
Dengan penuh emosional, Kades teladan ini pun bersuara.
“Apakah pantas Taman Bunga mau disertifikat? Apakah pantas Masjid Jamik mau disertifikat ? Dan terlalu banyak tanah tanah percaton yang dikuasai oleh oknum yayasan Penembahan Sumolo ini pak,” tandas Kades Bustanul Affa.
Kemudian, Kepala BPN, Agus Purwanto merespon dengan berjanji akan melakukan diskusi dengan Pimpinnannya ihwal aspirasi yang disampaikan.
“Kami akan menindaklanjuti dan akan mengkomunikasikan dengan pimpinan kami diatas,” ujar dia dihadapan para pengunjuk rasa.
Hal itu pun direspon geram oleh masyarakat dan hanya meminta kepastian agar pengukuran yang mengatas namakan Penembahan Sumolo segera di gagalkan.
Setelah panjang lebar mengurai fakta melalui aspirasi, kemudian disepakati oleh Agus Purwanto bahwa akan digagalkan.
Sehingga para perwakilan pun meminta ketua BPN tersebut tidak hanya sekedar kata namun harus membuat surat pernyataan dengan bermaterai.
Tak berselang lama, pihak perwakilan disuruh ke dalam untuk menjamin kesepakatan tertulis.
Sekedar informasi, dalam aksi tersebut, Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Kentriko, S.H.,S.I.K MH bersama Wakapolres dan jajarannya sigap mengamankan sehingga aksi demonstrasi berjalan kondusif dan tertib.