Pamekasan, Detikzone.net- Pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2022 telah terjadi kecelakaan tenggelamnya sejumlah anak di Pelabuhan Batukerbuy, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Senin, 13/06.
Menurut Informasi yang didapat media ini, Pelabuhan yang terletak di dusun Topoh tersebut memakan korban satu orang sementara tiga orang lainnya selamat.
Korban tenggelam tersebut berhasil dievakuasi setelah mendapat pertolongan dari Nuroniah bersama haikal Aprianto.
“Kronologisnya bermula saat Nuroniah dan temannya yang bernama Haikal sedang melakukan jogging diatas Brok Pelabuhan. Tiba tiba mendengar suara anak minta tolong dari bawah Brok dermaga. Kejadiannya itu sekira pukul wib 16.30 wib,” UJAR Sumenep terpercaya.
Mendengar hal itu, keduanya langsung menolong dengan melempar tali agar anak tersebut dan temannya yang tenggelam bisa terangkat dengan selamat.
Tidak hanya itu, lanjut Sumber terpercaya, keduanya melakukan pertolongan dengan memberi Nafas buatan melalui metode tekan dada namun keluar air dan darah.
“Namun naas, dari empat korban, satu anak yang dinyatakan meninggal pada saat dalam perjalanan dari Pelabuhan menuju ke Puskesmas Pasean. Korban bernama atas nama Rio, asal dusun Tlangih, desa Waru Barat, Kecamatan Waru,” terangnya.
Sementara yang dinyatakan selamat bernama Ubay umur 15 tahun, Mamang umur 15 tahun dan Ugik umur 15 tahun.
“Semua korban berasal dari desa yang sama dan kecamatan yang sama,” terang Sumber terpercaya.
Atas insiden itu, pihak Pelabuhan Internasional Pasean Adi Bagus selaku Kepala Satuan Kerja yang saat ini sedang di Jakarta untuk Diklat memberikan pernyataan melalui via celuler kepada Tim Redaksi media ini senin(13/6) pukul 06.30 wib.
“Sehubungan kejadiannya hari minggu, pintu yang sudah dipasangi portal itu kami tutup dan kami sudah pasangi himbauan secara tertulis (papan/banner) bagi mereka yang tidak berkepentingan di larang masuk , dan pemasangan himbauan itu sudah lama sekali sebelum pimpinan kami yang sekarang ” jelas Adi Bagus kepada awak media.
Memaknai klarifikasi dari pihak pelabuhan, aktivis KPK Nusantara, H. Zainal turut berkomentar.
“Sebenarnya Dermaga Pelabuhan Pasean yang merupakan bawahan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2015 ini azas manfaatnya tidak sesuai dengan status awal. Dan jembatan yang anggarannya fantastis dari APBN 276 Miliar ini bahkan beberapa kali jebol. Itu artinya asas manfaatnya NOL,” kata H. Zainal.
Lebih parah lagi, lanjut H. Zainal, dermaga internasional ini hanya dikunjungi oleh pasangan manusia, orang mancing dan menjadi parkiran perahu nelayan milik masyarakat Pasongsongan yang melakukan dok ringan.
“Intinya sudah jelas dan sudah terang benderang bahwa azas manfaatnya untuk masyarakat tidak ada. Padahal ini pelabuhan Internasional yang dibangun mulai tahun 2009 dengan rencana Pelabuhan Internasional yang memiliki Panjang sekira 1km namun ditengarai hanya 700,” bebernya.
Dengan adanya korban jiwa di pelabuhan yang tak punya asa manfaat tersebut, H. Zainal meminta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan intensif.
“Kami meminta kepada pihak yang berwajib untuk melakukan penyelidikan dengan adanya kejadian ini,” pinta aktivis yang memantau kegiatan pelabuhan mulai dari pembangunan awal ini.
Hingga berita ini tersaji ke khalayak publik, belum ada kabar lanjutan dari pihak berwajib perihal perkembangan kondisi korban.