Sampang, Detikzone.net-Perbincangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kian merebak di beberapa daerah di Indonesia, penyakit ini menyerang hewan ternak, bahkan banyak hewan ternak yang telah terdeteksi positif.
PMK merupakan penyakit akut dan sangat menular pada sapi, kerbau, babi, kambing, domba dan hewan berkuku genap lainnya.
Penyakit ini menyebabkan lepuh dan erosi pada selaput lendir mulut sehingga sapi tidak mau makan, akibatnya sapi kekurangan gizi dan terjadi penurunan bobot badan dan produksi susu.
Terdapat pada bagian kuku dan mulut ternak yang kemudian membuat sakit, menyebabkan ternak tidak bisa makan dan juga berjalan, oleh karena itulah perlahan PMK bisa menyebabkan kematian pada hewan.
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyerang hewan di sejumlah daerah, membuat masyarakat berinisiatif, meracik ramuan tradisional yang di racik pula secara manual.
Seperti yang telah di lakukan oleh Salah satu warga Dusun Srapong, Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Moh. Zahir (40) yang membuat jamu tradisional dengan meracik tanaman dan buah – buahan. Seperti buah, kunyit kuning dan kunyit putih di olah secara bersamaan, dan juga di berikan kelapa muda campur garam kasar di minumkan sebanyak-banyaknya,
“Jamu yang meracik saya sendiri, dan diminumkan ke sapi dan juga kambing dan hewan peliharaan lainnya, Ya ini dilakukan bukan hanya sekarang saja, tetapi jamu ini sudah dilaksanakan pada tahun – tahun sebelumnya, saat di konfirmasi di kediamannya”, Jum’at 10/06/22
Lebih lanjut ia menjelaskan “Hal itu merupakan tradisi para petani di sini, mulai dari nenek muyang kami dan sampai sekarang masih ampuh untuk membuat hewan peliharaan sehat bugar,” terangnya.
Menurutnya, dari wabah PMK ini, tentu yang paling dirugikan adalah peternak petani sapi.
“Banyak dari hewan ternak mereka yang terdampak dan mengakibatkan kematian,” ulasnya .
Untuk itu Harianto yang merupakan salah satu aktivis dan juga petani milenial Sampang, berharap agar pemerintah memberikan perhatian agar mereka yang mengalami kerugian tidak terlalu terbebani.
“Kami berharap ada tindakan khusus dari pemerintah, ini kan wabah, mengingat petani yg memiliki sapi terdampak ini merupakan sebagian orang tak mampu, jika memanggil dokter hewan biayanya mahal, ada yang seratus bahkan lebih,” keluhnya Sabtu, 11/06/22.
“Sebagian besar masyarakat disini berharap kepada pemerintah agar segera mengambil tindakan, vaksin juga harus disegerakan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19 ini tidak terganggu,” tandasnya.