Sumenep, Detikzone.net- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah menyerang wilayah Kabupaten Sumenep. Setelah sebelumnya satu hewan ternak sapi dinyatakan positif, kini belasan sapi ditemukan bergejala PMK setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep.
“Sebanyak tujuh belas ekor sapi bergejala PMK ditemukan petugas saat melakukan pemeriksaan di peternak yang berada di beberapa kecamatan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto, S.TP, M.Si, Rabu (01/06/2022).
Menurut Kadis, belasan sapi yang bergejala PMK tersebut ditemukan di 3 desa.
“Di Desa Mandala sebanyak 8 ekor, Bilapora Rebba 5 ekor dan di Desa Ketawang Karay Kecamatan Ganding sebanyak 4 ekor,” kata Kadis Arif.
Kepala Dinas yang dikenal religius ini menambahkan, pihaknya terus memantau sekaligus melakukan pemeriksaan dan memberikan obat-obatan.
“Hak itu dilakukan agar sapi yang bergejala PMK bisa segera membaik,” terang Mas Kadis Arief Firmanto.
Kata dia, hewan ternak yang terjangkit PMK tingkat kematiannya cukup rendah, namun para peternak harus mewaspadai karena penularannya sangat tinggi atau sangat cepat melalui udara mencapai radius sekitar 10 kilometer.
“Karena hewan ternak di Kabupaten Sumenep sudah ada yang terjangkit PMK perlu menjadi perhatian para peternak, karena sebelumnya juga ditemukan satu ekor sapi di Kecamatan Pasongsongan yang positif dan sebanyak 28 ekor sapi di Kecamatan Saronggi bergejala PMK,” katnya.
Saat ini, lanjut Arif, sebanyak 29 sapi yang tersebar di dua kecamatan itu kondisinya sudah sehat setelah dilakukan penanganan medis oleh petugas.
“Karena itu, kami mengajak peternak sapi untuk bersama-sama mencegah penularannya, sehingga penyebaran PMK bisa terkendali serta tidak semakin meluas di Kabupaten Sumenep,” ajaknya.
Terakhir, Kadis visoner ini mengimbau jikalau peternak menemukan sapi bergejala PMK agar segera melaporkan, supaya petugas segera melakukan penanganan medis.
“Para peternak sebaiknya tidak memasukkan hewan ternak baru dalam kandang atau dicampur dengan ternak lain, sebagai langkah memutus rantai penularan PMK. Selain itu, para peternak juga menjaga kebersihan kandang ternaknya,” terangnya.
Untuk mencegah penularan PMK semakin meluas, Kadis memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama pihak terkait sudah membentuk pos pengaduan, posko penanganan, pos pantau penyekatan lalu lintas ternak serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke peternak dan pemasangan banner di pasar ternak.
“Selain itu juga mengagendakan untuk mengadakan pertemuan dengan peternak atau pedagang ternak minggu depan ini, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus PMK di Kabupaten Sumenep,” tandas Arif Firmanto.