Bidik Ketahanan Pangan, Membangun Mindset Agri Santripreneur Ala Bupati Tamam

×

Bidik Ketahanan Pangan, Membangun Mindset Agri Santripreneur Ala Bupati Tamam

Sebarkan artikel ini
Picsart 22 05 20 21 09 04 545 e1653055883991
Foto: Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam saat melaunching Pondok Pesantren Berbasis Agri Santriprenuer

Pamekasan, Detikzone.net- Berbagai terobosan dilakukan oleh orang nomor satu di Bumi Gerbang Salam, Bupati Baddrut Tamam.

Terbaru, pemimpin jenius ini meresmikan Pesantren berbasis Agri Santripreneur di Pondok Pesantren Sumber Bungur, Kecamatan Pakong.

Pada kesempatan itu, proses penandatanganan kerjasama  juga dilakukan antara Bupati Pamekasan, Kemenag Pamekasan dan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Pamekasan.

Kesempatan itu pun disaksikan langsung oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Termasuk pembicara ahli dari UGM Yogyakarta, Prof Ali Agus. Kamis (13/5/2022).

Dimulainya program kemandirian pesantren tersebut ditandai dengan tabuh gong yang dilanjutkan dengan penanaman bibit pisang cavendish, penanaman bibit ikan lele dan Nila, pemberian pakan ayam dan pemantauan lokasi lahan pertanian pondok pesantren Sumber Bungur.

Kegiatan ini adalah bagian dari bentuk fasilitasi sarana belajar bagi generasi muda di kalangan santri menumbuhkan semangat santripreneur di bidang pertanian dan juga sebagai sarana kemandirian pesantren,” ujar Bupati Baddrut Tamam.

Menurutnya, adanya program tersebut sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di kalangan santri. Sehingga, partisipasi pondok pesantren membangun kemandirian santri melalui program itu harus digalakkan.

Kemenag RI sebagai pemegang kebijakan pesantren, kami Pemkab Pamekasan kebijakan di bidang pertanian dan LPPNU sebagai pembimbing dan juga bisa menjadi off taker. Tentunya mitra-mitra lainnya untuk pengembangan pertanian di pesantren untuk tumbuh kembangnya Agri Santripreneur akan terus berkembang,” tandasnya.

Bupati berjanji akan menfasilitasi pondok pesantren yang ingin berpartisipasi mensukseskan ketahanan pangan.

Kita akan fasilitasi melalui program kemandirian pesantren berbasis agri santriprenuer di 13 kecamatan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kemenag Pamekasan menuturkan, kemandirian pesantren melalui inkubasi bisnis menjadi salah satu perhatian dari Kementerian Agama RI.

Agri Santripreneur harus dikembangkan sebagai gerakan jihad ketahanan pangan dari santri untuk santri,” katanya.

Menurut sudut pandangnya, pesantren sudah memiliki potensi itu semua, “Sehingga nantinya santri-santrinya saat berada di pesantren tidak hanya menjadi konsumen namun bisa menjadi bekal setelah nantinya kembali dalam lingkungan sosial di luar pesantren,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan