Selain Direspon Positif, Gebyar Batik Pamekasan Dapat Penjualan Fantastis

1646
×

Selain Direspon Positif, Gebyar Batik Pamekasan Dapat Penjualan Fantastis

Sebarkan artikel ini
Picsart 22 03 23 15 37 35 041 e1648024715717

Pamekasan, Detikzone.net Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur telah melaksanakan road show gebyar batik 2022 di dua tempat berbeda, yakni Malang dan Kabupaten Tuban.

Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Harsya Budi Bakhtiar menjelaskan, jumlah penjualan batik di dua acara road show tidak sama. Untuk pagelaran di Malang, batik yang terjual di tempat keseluruhannya senilai Rp 15 juta, sementara di Kabupaten Tuban sebesar Rp 10 juta.

“Alhamdulillah, acara gebyar batik di dua tempat road show di Malang dan Tuban sukses. Untuk di Malang penjualan transaksi di tempat sekitar Rp 15 juta, dan di Tuban sekitar 10 juta,” kata Budi usai acara road show di Kabupaten Tuban, minggu (20/3/2022).

Menurutnya, yang paling penting dari acara tersebut adalah repeat order atau transaksi berkelanjutan atas batik Pamekasan kepada para perajin. Pagelaran road show yang bertempat di Malang Town Square (Matos) jumlah repeat order langsung kepada perajin sebanyak 50 potong batik, sementara pelaksanaan gebyar batik di Pendopo Krido Manunggal, Tuban pesanan kepada perajin mencapai 80 potong batik.

“Alhamdulillah, perajin batik kita sudah dapat order, terutama dalam jumlah yang cukup lumayan, ada yang seragam, ada yang biasa. Jadi, acara ini adalah event promosi dan pemasaran,” ungkapnya.

Dia berharap, pelaksanaan gebyar batik tersebut tidak sebatas terjadi transaksi di tempat acara, melainkan yang lebih penting repeat order kepada para perajin. Sehingga, ekonomi mereka meningkat sesuai harapan bersama.

“Alhamdulillah batik Pamekasan terkenal, dan order berkelanjutannya berjalan,” tukasnya.

Pihaknya membawa empat perajin dalam dua acara gebyar batik tersebut. Empat perajin itu dari empat sentra berbeda, meliputi sentra Podhak, sentra Klampar, sentra Larangan Badung, dan sentra Pademawu.

“Pada event berikutnya kita pilih lagi pembatik-pembatik lain, pembatik yang ikut sebelumnya istirahat dulu biar dia fokus ke penjualan, dan memelihara data base konsumennya. Jadi pemerataan biar semua sentra bisa terangkat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan