Pamekasan, Detikzone.net- Kepedulian seorang pemimpin kepada rakyatnya menjadi sebuah kewajiban yang tidak bisa diganggu gugat. Terlebih lagi jika rakyatnya tertimpa musibah bencana alam.
Berkenan dengan itu semua, Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam bersama para pejabat di Lingkungan pemerintah Daerah setempat terus menunjukkan keteladanan akhlak dengan kembali mengunjungi korban banjir.
Tak Tanggung tanggung, Bupati yang selalu mengedepankan kepentingan rakyatnya itu menyambangi tiga desa yang berbeda, jum’at (4/3/2022) sore.
Dalam kesempatan itu, bupati Pamekasan memberikan sejumlah paket bantuan sembako dan lampu emergency dengan bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Madura.
Penuh kekeluargaan dan kekompakan, Suami Nayla Tamam itu didampingi Kepala Bappeda, Taufikurrahman, Kepala Dinas PUPR, Muharram, Kepala BPBD, Amin Jabir, Sekretaris BPBD, Mohammad Yusuf Wibiseno, dan Kepala Dinsos, Moch. Tarsun.
Bantuan tersebut diberikan kepada warga di Desa Sumedangan, Desa Pademawu Timur dan Desa Pademawu Barat Kecamatan Pademawu. Namun tidak semua warga mendapatkan paket bantuan tersebut dikarenakan masih ada tahapan tahapan berikutnya yang tentu akan dilakukan.
Adapun warga terdampak banjir di Desa Sumedangan berjumlah 1.012 kepala keluarga (KK), Desa Pademawu Timur berjumlah 112 KK, dan Desa Pademawu Barat sebanyak 213 KK.
Bupati memberikan bantuan secara simbolis di tiga balai desa tersebut, tetapi ada tiga KK di Desa Sumedangan yang diantarkan langsung ke rumahnya oleh bupati.
“Alhamdulillah, sekarang air sudah surut. Sekarang tinggal bersih-bersih. Saya mau sampaikan kepada kita semua, banjir tahun 2022 ini tidak ada yang salah, semuanya benar,” ujar bupati saat sambutan di Balai Desa Sumedangan.
Dengan tegas Bupati bertutur, faktor terjadinya banjir yang melanda Pamekasan sangat banyak, mulai pendangkalan sungai, buang sampah sembarangan, penggundulan pohon, dan lain sebagainya.
“Dari banyak faktor tersebut tidak perlu saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya, melainkan harus saling introspeksi diri,” katanya.
Menurut Pemimpin inspiratif itu, Musibah banjir tidak ada yang salah, semuanya benar jika saling introspeksi diri. Namun akan salah kalau tidak mau introspeksi.
“Tinggal sekarang kita melangkah untuk semakin benar, ayo kita jaga kesetiakawanan untuk kita semua, BPBD juga harus melakukan pemetaan daerah mana yang rawan,” pintanya.
Bupati dari keluarga Pesantren inipun menegaskan, pihaknya bersama pemerintah provinsi dalam waktu dekat akan melakukan pengerukan beberapa sungai yang mengalami pendangkalan dan penyempitan. Hal tersebut sebagai langkah pemerintah menanggulangi bencana banjir.
“Tetapi kita juga harus tertib, supaya orang yang sudah tertib itu tidak menjadi korban seperti kemarin,” tambahnya.
Kata dia, Bencana banjir yang melanda daerahnya merupakan musibah warga dan pemerintah kabupaten.
“Harapannya, Allah bisa memberikan kesabaran atas musibah tersebut,” tandasnya.
Terakhir Bupati memberi harapan, bahwa bulan ini akan ada pengerukan sungai.
“Insyallah bulan ini akan diuruk sungainya, kemarin sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi,” pungkasnya.