SAMPANG, Detikzone.net – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi didaulat sebagai Keynote Speaker dalam acara Milad ke-1 dan Diskusi Publik Kalangan Muda Madura 18+ di Gedung Karta Jalan Jamaluddin, Sampang, Rabu (9/2/2022).
Diskusi Publik yang bertemakan “Apa Kabar Madura Provinsi? ” menghadirkan sejumlah narasumber dari perwakilan legislatif, akademisi maupun jurnalis, diantaranya Anggota DPR RI Dapil Jatim XI H. Syafiuddin S. Sos; Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim; Dekan Fakultas Hukum UTM Dr. Safi, S. H., MH, dan Frengki Wirananda perwakilan insan pers dari Radar Madura.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya perwakilan Forkopimda, sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Madura serta sejumlah organisasi kepemudaan dari 4 Kabupaten di Madura lainnya.
Kurdi Koordinator Pusat Kalangan Muda Madura menyampaikan bahwasanya keterlibatan pemuda untuk saling terhubung dalam pembangunan Madura sangatlah penting sehingga diskusi tersebut diadakan sebagai wadah menampung keterlibatan pemuda dari seluruh wilayah Madura.
“Pemuda harus terlibat dalam pembentukan Provinsi Madura, diskusi ini kami buat sebagai wadah bagi teman teman untuk saling terhubung, ” ujarnya.
Pihaknya menegaskan bahwasanya Isu Provinsi Madura sering digaungkan di media, sehingga sebagai pemuda daerah tercetus ingin mengetahui seberapa jauh urgensi dibentuknya Provinsi Madura.
“Kami pemuda bertanya Kenapa harus Provinsi Madura? Oleh karena itu kami mengundang sejumlah ahli untuk membahas seberapa penting dibentuknya provinsi madura, ” tegasnya.
Disisi lain, Aba Idi sebagai Bupati Sampang menyampaikan bahwa menurutnya Provinsi Madura dapat berdampak signifikan bagi kesejahteraan Madura secara keseluruhan.
Menurutnya pembangunan di seluruh Madura sering kali terhambat anggaran, padahal sumber kekayaan alam Madura cukup banyak.
“Kabupaten diseluruh madura ini hanya mengandalkan APBD, sedangkan jumlahnya tidak signifikan, itu mustahil. Dana bagi hasil juga rendah, sementara itu Sumber Daya Alam melimpah tapi kita hanya jadi penonton. Padahal Madura ini SDAnya luar biasa, Kabupaten Sampang ada Husky-CNOOC Madura Limited, Petronas, Medco di Bangkalan dan Sumenep juga ada, Pamekasan juga ada satu,” ujarnya.
Menurutnya, keuntungan SDA Madura kurang dirasakan oleh masyarakatnya sendiri, karena proses birokrasi yang panjang dan dibagi sama rata pada seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
“Seluruh profit dana sharing kita yang dibagi dari pusat diteruskan ke provinsi kemudian dibagikan ke 38 Kabupaten/Kota, padahal sumbernya dari Madura. Penghasil migas di Jawa Timur ada 2 Daerah yakni Madura dan Bojonegoro, tapi apa yang kita rasakan saat ini ? Sehingga hanya bisa mengharapkan dana CSR,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan dilematisnya Pemerintah Daerah di masing-masing Kabupaten Madura untuk mengandalkan dana CSR bagi Pembangunan Daerah.
“Dari dana CSR, kita hanya dapat sebagian dari margin mereka, sementara kita tidak masuk ke margin mereka, ini menjadi persoalan karena kita hanya menerima dana seikhlasnya,” timpalnya.
Menurutnya, perjuangan kepala daerah di Madura membutuhkan banyak perjuangan, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki masing kabupaten namun tetap harus mampu membangun daerah dengan sebaik-baiknya.
“Empat kabupaten ini membangun dengan luar biasa, hampir tidak ada belanja anggaran untuk belanja modal kita, seperti Pamekasan TPPnya dialokasikan ke belanja modal, saking tidak adanya belanja modal untuk madura,” tukasnya.
Pembentukan Madura menjadi Provinsi menurutnya sudah sangat siap, setiap Kabupaten di Madura siap memekarkan daerahnya untuk memenuhi persyaratan.
“Melihat madura secara keseluruhan sangat layak jadi provinsi, ada satu ketentuan untuk jadi provinsi yang belum terpenuhi, yakni memiliki 5 kabupaten. Sampang menyatakan siap melakukan pemekaran, begitupun Pamekasan, Bangkalan dan Sumenep siap untuk dimekarkan,” jelasnya.
Bupati mengakui telah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat Madura dari berbagai kalangan untuk mendukung dibentuknya Provinsi Madura
“4 Bupati Madura siap mendukung termasuk para ulamanya InsyaAllah mendukung, karna kami sudah sering komunikasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat, ” lanjutnya.
“Banyak Orang Madura yang sukses punya jabatan dimana-mana, tapi belum ada kemauan untuk membangun. Saya sudah silaturrahmi kepada mereka semua, seperti Pak Mahfud MD, Sekjen PUPR agar dibantu Madura ini,” ungkapnya.
Mantan Anggota DPR RI ini mengharapkan Provinsi Madura dapat segera dilakukan untuk mengeluarkan Madura dari keterpurukan.
“Pertanyaannya menunggu apalagi? Kita ini menunggu untuk keluar dari zona keterpurukan,” tandasnya.