Peristiwa

Makam Bujuk Ambangan Porak Poranda Dihantam Abrasi Ganas, Pemerintah Jangan Diam

×

Makam Bujuk Ambangan Porak Poranda Dihantam Abrasi Ganas, Pemerintah Jangan Diam

Sebarkan artikel ini
IMG 20211226 202148 e1640524938477
Foto: Salah satu makam Waliyullah yang terkena Abrasi Laut di dusun Bajung Timur, desa Ambunten Barat, Kecamatan Ambunten.

SUMENEP, Detikzone.net- Sebuah makam Bujuk Ambangan yang terletak di pinggir pantai di dusun Bajung Timur, Desa Ambunten Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur, terkikis dan porak poranda akibat terjangan ombak. Minggu, 26/12/2021.

Area Pemakaman  syuhada Allah SWT tersebut dihantam abrasi ganas hingga bagian bawah batu nisan sudah terkikis parah bahkan kain kafan sang Wali sudah hampir keliatan.

Kerusakan parah pada makam Bujuk Ambangan terjadi akibat gelombang Ombak yang sangat besar disertai angin kencang yang memporak porandakan  bibir pantai.  ucap Warga setempat kepada pewarta media Derikzone.net.

Kejadian tersebut sudah hampir berjalan satu Minggu namun masih belum ada perhatian dari Pemerintah desa maupun Pemerintah Daerah.

Peristiwa terkikisnya makam seorang Waliyullah itu terjadi pada hari Senin kemarin pada tanggal 20 Desember 2021. Namun hingga detik ini tidak ada yang peduli dengan lokasi makam keramat tersebut bahkan tidak ada perhatian dari pemerintah desa,” kata salah seorang Masyarakat yang enggan namanya disebut.

Menurutnya, Jika hal itu dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan makam seorang Wali tersebut akan lenyap karena terkikis ombak yang lebih besar lagi.

Sebagai wujud kepedulian kepada leluhur, Saya minta tolong kepada pemerintah desa maupun pemerintah daerah agar secepatnya Makan tersebut diperhatikan,” ungkapnya.

IMG 20211226 204742 e1640526499432

Dirinya menambahkan bahwa hal itu terjadi akibat tidak adanya objek penahan ombak yang dibangun di kawasan makam.

Besar harapan kami agar pemerintah desa maupun pemerintah daerah memberikan solusi untuk mengatasi abrasi ini. Karena dikhawatirkan kondisi ini akan semakin parah jika dibiarkan,” pungkasnya

Sementara, ketika Detikzone.net mau mengonfirmasi fenomena itu kepada Pemerintah desa setempat, Kepala desa sulit dihubungi hingga berita ini dipublis.

Tinggalkan Balasan